REPUBLIKA.CO.ID BERLIN -- Sebagai salah satu strategi memperbaiki citra perusahaan, Audi akan mengembangkan kendaraan berpenggerak elektrik. Rencana itu akan terealisasi pada penjualan periode 2025, yang sekaligus akan menjadi ancaman serius Tesla.
Untuk mewujudkan ambisinya itu, produsen mobil mewah jerman tersebut telah menyiapkan sepertiga anggaran risetnya untuk mengembangkan kendaraan elektrik ini. Pengembangan termasuk ditujukan bagi kendaraan berkemudi otomatis.
Audi sendiri menargetkan akan menjual 450 ribu kendaraan elektrik dalam setahun. Jumlah itu akan menyaingin Tesla yang telah mematok target penjualan kendaraan elektrik hingga 500 ribu unit pada 2020.
Sejauh ini selain BMW produsen otomotif jerman sedikit terlambat dalam mengembangkan kendaraan berpenggerak elektrik ini. Langkah tersebut diharapkan mampu memperbaiki citra salah satu produsen otomotif terbesar di dunia yang kini terjerat skandal emisi gas buang kendaraan dieselnya.
Menurut harian bisnis Jerman, Handelsblatt, CEO Audi Rupert Stadler akan memaparkan rencana tersebut kepada sekitar 2 ribu manajer Rabu ini. Termasuk melakukan pertemuan tertutup di Munich. Namun kabar itu ditepis salah seorang juru bicara Audi.
Barangkali hal itu tidak terlepas dari kurangnya minat konsumen Eropa untuk memiliki kendaraan berpenggerak elektrik. Umumnya kendaraan elektrik memiliki daya jelajah terbatas dan membutuhkan pengisian baterei yang memakan waktu lama.
Menurut catatan asosiasi otomotif Eropa (ACEA) dari 14.202.024 kendaraan yang terjual tahun lalu, hanya 186.170 unit kendaraan elektrik yang terjual. Kendaraan jenis hybrid yang laku hanya 234.170 unit.
"Kontribusi penjualan kendaraan elektrik di kawasan Eropa Utara masih minim dan tidak ada peluncuran produk baru," kata Felipe Munoz, dari lembaga riset otomotif Jato Dynamics, Selasa (19/7).