Riset: Jokowi-JK Dianggap Berpengalaman dalam Program Pendidikan
Selasa , 08 Jul 2014, 11:55 WIB
Antara
Relawan cJokowi-JK membongkar baliho alat peraga kampanye (APK) di Banda Aceh, Aceh, Sabtu (5/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Hasil riset "The Indonesia Institute" mengenai jaminan sosial menyebutkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla lebih berpengalaman dalam pemberian jaminan sosial bidang pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar.

"Jokowi-JK dalam program KJP lebih memiliki pengalaman dibandingkan pasangan Prabowo-Hatta," kata peneliti TII Arfianto Purbolaksono dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa.

Dia mengatakan pasangan Jokowi-JK memiliki program yang dinamakan Kartu Indonesia Pintar (KIP), merupakan kelanjutan dari KJP yang telah dilakukan Jokowi. Menurut dia, program KJP selama dua tahun ini memiliki kekurangan dan kelebihan namun dapat dijadikan tolak ukur pelaksanaan KIP.

"Program jaminan sosial merupakan kewajiban negara namun dalam pelaksanaannya diperlukan manajemen kontrol dan pengawasan agar program tersebut tepat sasaran," ujarnya.

Menurut Anto, pasangan Prabowo-Hatta menjanjikan banyak peningkatan fasilitas pendidikan di Indonesia. Dia mencontohkan dana perbaikan kualitas fasilitas pendidikan dengan memberikan dana sebesar Rp150 juta per sekolah.

Selain itu dia mengatakan, program kedua capres dan cawapres sesungguhnya tidak jauh berbeda dalam hal landasan kebijakan pembangunan manusia. "Pasangan Prabowo-Hatta secara normatif mengacu kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dan Jokowi-JK membangun karakter bangsa melalui revolusi mental," katanya.

Dia mengatakan kedua pasangan capres dan cawapres tersebut melihat pembangunan manusia harus didasari pembangunan karakter manusia. Riset tersebut bersifat deskriptif analitis dengan lokasi di DKI Jakarta berbagai macam pertimbangan antara lain wilayah yang laju pertumbuhan ekonominya terbesar di Indonesia.

Riset itu dilakukan dari April hingga Juni 2014 dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam dan studi kepustakaan. Informan berjumlah 18 orang terdiri dari tiga orang representasi masyarakat miskin di setiap kotamadya di Jakarta dan tiga orang ahli.

Analisis data menggunakan metode deskriptif analisis dan validasi data berupa "peer review". Pilpres 2014 diikuti dua pasangan capres-cawapres yaitu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Prabowo Subianto-Hatta Rajasa didukung enam partai seperti Partai Gerindra, Partai Golkar, PAN, PKS, PPP, dan PBB. Sedangkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla didukung lima partai, seperti PDI Perjuangan, PKB, Partai Nasional Demokrat, Partai Hanura, dan PKP Indonesia.

Redaktur : Bilal Ramadhan
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar