Rabu 17 Aug 2016 11:08 WIB

Gedung Rektorat UPN Diselimuti Bendera Raksasa

Rep: Rizma Riyandi/ Red: Dwi Murdaningsih
Gedung rektorat UPN disleimuti bendera raksasa.
Foto: republika/rizma riyandi
Gedung rektorat UPN disleimuti bendera raksasa.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Tepat 17 Agustus 2016, sebagian besar muka Gedung Rektorat Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Yogyakarta diselimuti bendera merah putih raksasa. Bendera tersebut dipasang oleh tim mahasiswa pecinta alam (Mapala) UPN.

Koordinator Pengibaran Bendera UPN, Zaini Mansur menuturkan, bendera berukuran 16 kali 26 meter tersebut sengaja dipasang untuk memperingati hari kemerdekaan. "Kami sengaja pasang di gedung rektorat, karena gedung ini adalah gedung tertinggi di kampus," tuturnya saat ditemui di tempat pemasangan bendera raksasa, Rabu (17/8).

Zaini menuturkan, lokasi Gedung Rektorat UPN sendiri sangat strategis. Tepat menghadap ke Ring Road Utara, bendera raksasa dapat dilihat oleh para pengemudi kendaraan dari berbagai daerah yang tengah melintasi wilayah DIY. Selain itu bendera raksasa yang bertengger di gedung utama UPN tersebut dapat dilihat dari pesawat.

"Kami ingin mengingatkan pada masyarakat yang melintas di Ring Road Utara kalau hari ini adalah hari kemerdekaan," kata Zaini. Ia mengemukakan, pemasangan bendera dilakukan pada Selasa (16/8) pukul 20.00, kemudian  diturunkan tepat pada detik-detik proklamasi, yakni 17 Agustus pukul 11.00.

Menurut Zaini, proses pemasangan bendera berjalan lancar dan melibatkan delapan orang anggota Mapala UPN. Sementara pemanjat yang turun ke lintasan untuk memasang bendera terdiri dari dua orang, yaitu Agung Cahyono di sisi barat dan Didik Irawan di sisi timur.

Pemasang bendera raksasa, Agung (21) mengaku merasa bangga karena telah berhasil membentangkan sang saka merah putih di gedung rektorat yang terdiri dari enam lantai tepat pada hari kemerdekaan. Pasalnya, lintasan panjat gedung Rektorat UPN memiliki tantangan tersendiri. Di mana bentuknya vertikal 90 derajat.

"Ditambah kan berat benderanya 20 kilo gram. Jadi agak susah untuk membentangkan bendera supaya lurus," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement