REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Maskapai penerbangan Singapore Airlines meluncurkan program konektivitas dalam penerbangan (in-flight connectivity) bernilai 50 juta dolar Amerika Serikat. Dengan layanan ini, selama di udara penumpang bisa berinternet di dalam kabin pesawat terbang SQ itu.
Siaran pers Singapore Airlines, di Jakarta, Kamis malam, menyebutkan, konektivitas dalam penerbangan mulai saat ini tersedia pada 14 pesawat dalam armada Singapore Airlines.
Penggunaan layanan internet dalam penerbangan juga termasuk pada lima pesawat Airbus A340-500 yang dioperasikan untuk penerbangan nonstop terjauh di dunia, dari Singapura menuju Newark dan Los Angeles.
Selain itu, layanan tersebut juga kini telah diperluas ke pasar-pasar lain seperti Australia, di mana sebelumnya persetujuan dari regulator belum pernah diperoleh.
Dengan program konektivitas tersebut, para penumpang dapat berselancar di internet, mengirim dan menerima email melalui "smartphone" dan perangkat elektronik lainnya, serta mengirim dan menerima pesan teks sms melalui telepon seluler GSM yang kompatibel.
Teknologi itu secara bertahap akan diterapkan di pesawat terbang jarak jauh SQ, yaitu Airbus A380-800, A340-500, dan Boeing 777-300ER dalam jangka waktu dua tahun ke depan.
Layanan tersebtu tersedia pada rute-rute di mana terdapat pesawat-pesawat yang telah dilengkapi dengan teknologi yang tengah dioperasikan serta tergantung pada persetujuan otoritas di masing-masing negara.
Senior Vice President Product & Services Singapore Airlines, Tan Pee Teck, mengatakan, peningkatan kemampuan konektivitas internet merupakan langkah awal yang memungkinkan para pengguna jasa tetap terhubung bahkan saat terbang pada ketinggian 35 ribu kaki.
"Akan terdapat investasi yang lebih banyak pada bulan-bulan dan tahun-tahun mendatang untuk menjaga agar para pelanggan kami tetap terhubung dan terhibur," kata Tan Pee Teck.
Ia memaparkan, selain investasi sebesar 50 juta dolar Amerika Serikat pada layanan konektivitas dalam penerbangan, Singapore Airlines juga tengah mempersiapkan sistem dengan layar dan teknologi "handset" baru selain video dan konten audio yang lebih banyak.