REPUBLIKA.CO.ID, Dalam mendesain Dian Pelangi melibatkan kain tradisional. Songket Palembang, tenun, blongsong, hingga jumputan melebur dalam pakaian. Sebagai desainer asal Indonesia, Dian merasa memiliki keharusan membuat desain dari bahan tersebut. Selain melestarikan budaya nusantara, juga demi kesejahteraan pada perajin kain daerah.
Disulap menjadi busana, kain-kain tradisional bisa dipromosikan dengan mudah. Desainer berusia 22 tahun ini kerap membawanya ke kancah internasional. Saat mendapat undangan peragaan busana ke luar negeri, Dian melihatnya sebagai momen yang pas memperkenalkan kain daerah. Sejauh ini, hampir seluruh dunia sudah melihat kebolehannya mendesain.
Dalam setiap rancangannya, Dian juga masih setia mengangkat warna-warna cerah. Gradasi warna kemudian menjadi senjata pamungkasnya. Warna-warna pelangi memang selalu menarik perhatiannya untuk direalisasikan ke dalam busana. Tema busana kemudian sengaja dibuat dengan memadukan selera lokal, tapi bergaya internasional. Sehingga, bisa diterima pasar dalam negeri, sekaligus diserap pasar kelas internasional.