Selasa 28 May 2013 15:16 WIB

Supaya Anak Doyan Makan Sayur, Ini Kiatnya

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Endah Hapsari
Anak doyan makan sayur
Foto: sheknows.com
Anak doyan makan sayur

REPUBLIKA.CO.ID, Agar anak menyukai sayuran, banyak cara untuk memulainya. Berikut dokter anak, Endy Paryanto Prawirohartono dan ahli gizi, Yeni Prawiningdyah, memberikan saran-sarannya yang kami rangkum bersama tips praktis dari ibu tiga anak Soraya Haque:

* Perkenalkan makanan yang pertama dimakan anak itu makanan yang apa adanya, jangan yang hanya sesuai dengan selera ibu.

* Makanan yang baik untuk anak itu tidak terlalu manis dan asin. Tapi, harus ada variasi bentuk, warna, rasa.

* Makanan yang diberikan itu harus berbagai rasa, asam, manis, asin dan pahit, biasakan lidah anak untuk merasakan semua jenis rasa makanan tersebut.

* Secara umum semua sayuran dan buah-buahan itu boleh untuk anak, tetapi secara proporsional dan tergantung fungsi pencernaannya. Yang penting, anak bisa menelan dan mengunyah dengan baik. Ingat, bayam tidak dianjurkan untuk bayi di bawah satu tahun, karena mengandung nitrat. 

* Waspadai sayuran atau makanan lain yang dilarang karena dari bentuknya membahayakan keselamatan anak di bawah satu tahun. Misalnya buah dan makanan yang bentuknya bulat dan licin. Misalnya buah anggur, kacang, daging yang diiris utuh, sampai permen.

* Suasana negatif --masih kenyang, capai, disuruh makan-- akan membawa pengalaman tak baik pada selera makan. Akibatnya, anak merasa proses makan atau minu itu sebagai sesuatu yang tak mengenakkan.

* Bertambah umur anak, semakin banyak faktor yang memengaruhi selera makan mereka. Rasa, aroma, bentuk, warna, dan komposisi mulai menunjukkan pengaruhnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement