REPUBLIKA.CO.ID, Suami atau istri suka marah-marah? Jangan anggap remeh. Hal ini harus segera diatasi demi mewujudkan keluarga sakinah. ''Kalau suasana sudah aman, sampaikan bahwa keluarga kita ini mempunyai visi dan misi. Bagaimana mau membentuk keluarga sakinah kalau marah-marah terus seperti itu,'' kata konsultan keluarga H Ade Purnama Hadi SAg.
Di masa Khalifah Umar bin Khatab, ada seorang suami hendak mengadu kepada Umar karena istrinya mengomel terus. Ketika tiba di rumah Umar, pria itu mengetahui bahwa istri Umar juga sedang mengomel, sehingga dia tidak jadi menyampaikan masalahnya kepada Khalifah. Tapi kemudian, Umar memanggil pria tersebut dan mengatakan bahwa istri mengomel itu biasanya hanya sesaat. Penyebabnya, dia jenuh dengan rutinitas pekerjaan sehari-hari.
Berdasar riwayat ini, Ade mengingatkan para suami agar tidak segan mengajak sang istri refreshing menghilangkan kejenuhan. Tak perlu ke tempat yang jauh atau mahal, yang penting istri senang dan rileks. Kalau istri aktif di kelompok pengajian misalnya, alangkah indahnya jika suami mengantar istri ke tempat pengajian. Tak harus setiap hari. ''Minimal seminggu sekali, istri tentu akan senang.''
Suami istri memiliki hak dan kewajiban yang harus saling dihargai. Jika istri atau suami lalai menjalankan kewajiban dan sulit diatur, sedangkan pasangannya pun tidak mampu menasihati, mintalah bantuan kepada pihak ketiga seperti konsultan keluarga, atau guru mengaji suami/istri.