REPUBLIKA.CO.ID, Tidak selamanya perjalanan perkawinan berjalan mulus tanpa masalah. Dalam hubungan suami istri, ada saja gejolak yang akan muncul dalam pernikahan.

Ketua Umum Pengurus Pusat Al-Irsyad Al-Islamiyyah KH Abdullah Djaedi menyatakan, permasalahan yang ada dalam perkawinan tidak serta merta terjadi tanpa persiapan. Ada saja gejala yang sebelumnya muncul. Harus segera dikomunikasikan agar cepat selesai. “Jangan sampai dibiarkan, sehingga permasalahan semakin berlarut,” imbuhnya.

Yang harus diingat, tambahnya, pilihlah pasangan hidup yang sesuai dengan yang disyariatkan. Rasulullah mengajarkan, pasangan hidup bukan hanya yang berharta, penuh keindahan, bertakhta, bernasab baik. Pasangan hidup harus beragama yang baik. Pasangan hidup yang terakhir memiliki moral, sehingga bertanggung jawab.

Terlepas dari itu semua, pasangan hidup harus saling menerima. Suami menerima keadaan istrinya apa adanya. Begitu juga sebaliknya. “Selama tidak menyimpang dari agama, bisa ditoleransi. Jadi, intinya kesabaran yang dikatakan harus menerima apa adanya,” paparnya.

Selain itu, keluarga harus meminta pertolongan kepada Allah. “Dengan shalat, tentunya. Wastainu bishabri wasshalah,” paparnya. Serahkan semuanya kepada Allah. Pasutri juga harus banyak belajar kepada orang tua dahulu. Mereka mampu berumah tangga puluhan tahun. Mereka selalu menghiasi lingkungan keluarga dengan Alquran. Menurutnya, hal ini memang kecil dan kerap dilupakan pasangan suami istri sekarang ini.

Ikuti Whatsapp Channel Republika