REPUBLIKA.CO.ID, Pernahkah Anda melihat benda yang satu ini? Potongan-potongan kaca warna-warni transparan yang membentuk gambar atau motif abstrak digantungkan dekat jendela atau pintu?
Hiasan, jawab Anda serempak. Ya, tapi lebih tegasnya lagi ia punya nama: penangkap cahaya. Dalam bahasa Inggris orang menyebutnya suncatcher atau light catcher. Sesuai namanya, benda ini tujuannya menangkap cahaya dari sumber di dekatnya. Tak heran bila ia biasa digantung di teras, ambang pintu, dan jendela kaca.
Suncatcher meneruskan cahaya dalam warna-warni ke wilayah di seberangnya. Indah bukan?
Suncatcher boleh dibilang setara dengan wind chime alias keliningan atau ‘musik angin’. Bila wind chime berfungsi memanjakan pendengaran, suncatcher dari segi optiknya. Terkadang, ada pula yang menggabungkan keduanya.
Konon, orang-orang Indian Amerika kawasan barat dayalah yang pertama membuat barang indah ini. Kini, suncatcher masih populer di sana, bahkan mendunia dan mulai memasuki rumah-rumah di Indonesia.
Meski umumnya terbuat dari kaca, suncatcher banyak juga dibikin dari plastik. Jenis plastik ini biasanya menjadi pekerjaan tangan anak-anak. Mereka mewarnai bidang-bidang yang tersedia. Biasanya dalam gambar burung hantu, bunga, mobil, pesawat terbang, dan kupu-kupu. Hasil karya cantik itu biasanya digeletakkan begitu saja atau digantung di dinding. Bila Anda memilikinya, cobalah dekatkan dengan cahaya.
Selain dari karya tangan-tangan seniman kaca, suncatcher ada juga yang dibuat secara massal dengan desain yang sederhana hingga rumit. Setidaknya, ada tiga atau empat warna kaca transparan berbeda yang menyatu dalam satu desain.
Di pasaran, suncatcher umumnya ditemukan di toko kebutuhan rumah dan taman. Desain-desain unik bisa kita dapatkan menyelip di antara ribuan produk saat pameran kerajinan tangan. Saat Anda menemukan suncatcher pilihan, ujilah ia. Sejauh ia bisa menangkap cahaya yang masuk dan membiaskannya lewat kacanya, dialah yang sejati. Ia bisa menambahkan daya tarik visual pada bagian mana pun rumah Anda.