REPUBLIKA.CO.ID, Perempuan identik dengan arisan. Di kantor, antara teman-teman sekolah dulu, atau dengan tetangga di rumah, arisan merupakan tempat kaum Hawa bersilaturahmi sekaligus menabung.
Beberapa perempuan bahkan menganggap arisan sebagai sarana peningkatan diri. Seperti arisan sosialita yang iurannya dolar AS atau harus diselenggarakan di restoran hotel demi prestise,
Sebenarnya, bagaimana agar arisan benar-benar bermanfaat bagi pengikutnya?
Perencana Keuangan dari Mitra Rencana Edukasi, Diana Sandjaja CFP, mengungkapkan, untuk ikut arisan perlu strategi dan bergantung tujuan dari pembentukan arisan. Jika hanya bertujuan untuk kumpul-kumpul, sebaiknya tidak menggunakan nilai nominal iuran yang besar karena akan memberatkan keuangan, cukup sebatas uang jajan pribadi saja.
Ia menambahkan, jika tujuan dari arisan adalah hanya kumpul-kumpul, sebaiknya tidak memikirkan untung rugi mendapat hadiahnya di akhir atau pun awal.
Tetapi, arisan juga bisa menguntungkan, apalagi bisa dianggap sumber pembiayaan termurah karena jika kita mendapat hadiah di awal, sama saja seperti kita mendapatkan utang tanpa bunga, dana hadiah tersebut bisa digunakan untuk menambah modal usaha ataupun berinvestasi yang diharapkan memberikan keuntungan.
Ada pula arisan yang bertujuan agar pesertanya disiplin menyisihkan dana untuk kebutuhan yang tak terduga. Apalagi, terkadang kalau harus menyisihkan sendiri secara pribadi akan terasa sulit.
Tapi, lewat mekanisme arisan mau tidak mau harus menyetor, maka dana akan dapat terkumpul.
Arisan barang lebih baik
Diana mengatakan jika mengikuti arisan yang bertujuan untuk investasi, disarankan menggunakan hadiah dalam bentuk benda, bukan uang. Sebaiknya, dalam bentuk barang yang nilainya sama, sehingga setiap peserta tidak ada yang merasa dirugikan.
Misalnya, logam mulia. Setiap peserta akan mendapatkan hadiah dalam nilai yang sama. Jika dalam bentuk uang, dikhawatirkan akan menurun nilainya. Semakin panjang periode arisan maka yang mendapatkan hadiah uang diawal lebih untung dibandingkan yang mendapatkan uang di akhir.
Contohnya, arisan logam mulia seberat 10 gram, tiap bulan pengurus atau bendahara mencari tahu berapa harga LM 10 gram pada saat itu. Dari harga tersebut baru dikumpulkanlah iuran arisan untuk diserahkan kepada pemenang atau bisa juga diberikan dalam bentuk fisik.
Jadi, tiap bulannya iuran arisan akan berbeda-beda bergantung fluktuasi harga LM.
Keuntungan lain adalah jika hadiah arisan itu dalam bentuk alat-alat rumah tangga atau alat kecantikan yang harganya lumayan tinggi untuk pembelian tunai. Maka, dengan adanya arisan si peserta yang menjadi pemenang pada kesempatan awal bisa menikmati atau menggunakan barang tersebut lebih dulu tanpa harus mengeluarkan uang sebanyak pembelian tunai.
Cukup satu kali iuran sudah dapat menikmati barang hadiah yang diinginkan. Tapi, selanjutnya diperlukan komitmen dari pemenang untuk tetap me lunasi utang arisannya sampai selesai.
Kalau sudah begini, tunggu apalagi. Mari arisan....!