Kamis 10 Apr 2014 17:04 WIB

Menghitung Biaya Perawatan Kendaraan Pribadi

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Saat membeli kendaraan, pikirkan pula komponen perawatan dan lainnya dalam perhitungan keuangan keluarga.
Foto: Prayogi/Republika
Saat membeli kendaraan, pikirkan pula komponen perawatan dan lainnya dalam perhitungan keuangan keluarga.

REPUBLIKA.CO.ID, Golongan menengah Ibu Kota umumnya mengusahakan untuk memiliki kendaraan bermotor. Transportasi publik yang kurang memadai, serta kemacetan yang tak terhindarkan, membuat mereka memastikan bisa sampai ke tempat lain dengan sedikit lebih nyaman.

Memiliki mobil atau motor padahal tak sekadar mengeluarkan uang untuk membelinya. Atau hanya menghidupinya dengan bensin. Kendaraan bermotor itu juga perlu secara rutin dirawat.

Lalu bagaimanakah cara menghitung biaya yang dibutuhkan untuk perawatan kendaraan? Perencana Keuangan dari Mitra Rencana Edukasi (MRE) Financial and Business Advisor, Andy Nugroho, CFP menjelaskan ada sejumlah komponen biaya perawatan yang harus Anda siapkan.

Apa sajakah biaya itu?

Pertama, menurut Andy, siapkan dana untuk membayar pajak kendaraan. “Semakin mahal harga mobilnya maka pajaknya akan semakin mahal. Semakin muda umur mobil, biaya pajaknya juga semakin mahal,” ujarnya.

Membayar pajak merupakan biaya rutin yang harus Anda bayarkan setahun sekali. Siapkan dana tersebut dengan mencicilnya setiap bulan sehingga ketika sudah jatuh tempo untuk pembayaran pajak tersebut, Anda tidak gelagapan. Misalnya, pajak mobil Rp 1,2 juta. Bisa Anda cicil per bulannya Rp 100 ribu.

Kedua, biaya untuk bensin. Sesuaikan dengan kebutuhan. Misalnya, mobil hanya digunakan untuk ke kantor. Perhitungkan misalnya bensin Rp 100 ribu bisa untuk seminggu bila ke kantor saja. Namun, jika digunakan untuk antar anak sekolah dan jalan-jalan pada akhir pekan, perhitungkan juga biaya bensinnya.

Ketiga, biaya parkir. Beberapa kantor ada yang biaya parkirnya mencapai Rp 5.000 per jam. Ini lumayan menguras biaya. Sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit. “Tidak terasa,” katanya.

Andy menyarankan agar memasukkan biaya bensin dan parkir ke anggaran bulanan. Maka, sisihkan dari penghasilan Anda untuk bensin dan parkir.

Biaya berikutnya, yakni biaya suku cadang. Kadang ada mobil yang dimodifikasi. Maka, masukan suku cadang ini ke dana darurat.

Itu karena suku cadang tidak harus diganti setiap bulan, tetapi hanya sewaktu-waktu jika ada kerusakan atau memang ingin dimodifikasi.

Biaya lainnya, yaitu biaya cuci kendaraan. Jika di rumah tidak memadai untuk mencuci mobil atau motor, bisa gunakan jasa pencucian kendaraan. Tapi, tentu harus ada biaya yang dikeluarkan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement