REPUBLIKA.CO.ID, Pangsa pasar produk perawatan pria tumbuh signifikan selama satu tahun terakhir dengan pertumbuhan mencapai 23 persen dan bernilai sebesar Rp 3 triliun pada 2013. Yang menarik berdasarkan survei Nielsen, pembeli produk perawatan pria terbanyak justru konsumen wanita.
Sebanyak 41,8 persen pembeli adalah wanita berusia 40 tahun ke atas kemudian 26,8 persen adalah wanita berusia 25-39 tahun. Sementara itu konsumen pria yang membeli produk perawatan pria hanya 9,7 persen pria berusia 25-39 tahun dan 7,9 persen pria berusia 40 tahun ke atas.
"Ini fakta menarik karena ternyata kebanyakan pembeli produk perawatan pria adalah wanita," Director of Home Panel Services Nielsen Indonesia, Hellen Katherina.
Dia mengatakan fakta tersebut mengindikasikan bahwa di Indonesia wanita masih menjadi pelaksana belanja rumah tangga. "Wanita yang membeli produk perawatan pria kebanyakan membeli untuk suami atau anak laki-laki mereka yang beranjak remaja dan mulai menggunakan produk perawatan khusus pria tersebut," ucapnya.
Sepanjang 2013, lebih dari 50 persen rumah tangga telah membeli produk perawatan pria. Produk deodorant dan penataan rambut (hairstyling) merupakan yang terbanyak dibeli konsumen dengan penetrasi masing-masing sebesar 21,5 persen dan 19,3 persen.
Rata-rata pembelian sebanyak dua hingga empat kali setahun. Kemudian disusul oleh produk spray cologne (17 persen) dan pembersih (cleanser) sebesar 13,7 persen dengan frekuensi pembelian sebanyak dua hingga tiga kali setahun.
Pertumbuhan produk-produk perawatan pria ini tidak lepas dari dukungan dan keseriusan para pemain pasar dalam mempromosikan produknya di media massa. Selama 2013, anggaran beriklan terutama untuk produk perawatan wajah dan deodorant telah meningkat tajam dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Di 2012, belanja iklan produk perawatan wajah pria adalah sebesar Rp 114 miliar dan di 2013 meningkat sebesar 134 persen menjadi Rp 266 miliar. Sementara itu untuk produk deodorant dan body spray pria, nilai belanja iklan di 2012 adalah Rp 219 miliar dan di 2013 meningkat sebesar 67 persen menjadi Rp 365 miliar.
Hellen mengatakan pasar produk perawatan pria sangat cerah. Apalagi data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa jumlah penduduk pria berusia di atas 15 tahun lebih banyak daripada jumlah penduduk wanita pada rentang usia yang sama.
"Hasil survei kami pun menunjukkan bahwa peluang pertumbuhan produk perawatan pria sangat besar, baik dari segi jumlah pembeli maupun frekuensi pembelian," kata dia.