Jumat 11 Feb 2022 17:21 WIB

Strategi Zero Covid Tekan Fasilitas Medis di Hong Kong

Meski segelintir pasien Covid-19 yang kritis, beberapa rumah sakit dilaporkan penuh.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Friska Yolandha
Warga mengantre untuk tes Covid-19 di Hong Kong, Kamis (10/2/2022).
Foto: AP Photo/Vincent Yu
Warga mengantre untuk tes Covid-19 di Hong Kong, Kamis (10/2/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Upaya keras Hong Kong terhadap nol kasus Covid telah mendorong fasilitas rumah sakit dan karantina hampir tumbang. Kasus covid di wilayah yang dikuasai China itu juga kian melonjak dipicu oleh varian omicron.

Meskipun hanya segelintir pasien Covid-19 yang berada dalam kondisi kritis, beberapa rumah sakit sudah penuh. Kebanyakan orang yang dirawat menderita lebih dari sakit tenggorokan. Sedangkan pasien tanpa gejala dan orang yang kontak dekat dengan pasien covid dirawat di pusat karantina.

Baca Juga

Pakar medis juga khawatir tentang lonjakan infeksi yang diperkirakan dapat secara dramatis meningkatkan infeksi parah, terutama di antara orang tua yang sebagian besar tidak divaksinasi. "Penyesuaian pragmatis kriteria pasien diperlukan untuk memastikan bahwa individu yang benar-benar tanpa gejala tidak mengambil tempat tidur yang berharga," kata Siddharth Sridhar, seorang profesor di departemen mikrobiologi Universitas Hong Kong.

Pihak berwenang Hong Kong mampu mengendalikan virus selama dua tahun terakhir dengan pengujian ekstensif, termasuk tindakan pada hewan peliharaan seperti hamster. Pemerintah Hong Kong juga mengatur orang yang masuk rumah sakit wajib dan isolasi untuk ribuan penduduk yang terinfeksi dan kontak dekat.

Kendati begitu, hal itu berubah tahun ini ketika omikron mendera wilayah tersebut. Kasus harurannya kerap mencapai rekor tertinggi pada Februari ketika warganya menyambut perayaan Tahun Baru Imlek.

Kini beberapa rumah sakit umum penuh, dan pasien yang terinfeksi harus menunggu berhari-hari untuk mendapatkan perawatan. Beberapa ahli memperkirakan hampir 30 ribu kasus setiap hari pada akhir Maret dari lebih dari 1.000 sekarang.

Data dari Otoritas Rumah Sakit kota menunjukkan, bahwa tempat tidur rumah sakit untuk pasien Covid-19 berada pada tingkat hunian 90 persen, sementara fasilitas isolasi juga mendekati maksimum. "Departemen kecelakaan dan gawat darurat harus menangani sejumlah besar pasien," kata juru bicara Otoritas Rumah Sakit.

Menurutnya tingkat hunian saat ini hampir penuh. Pekan ini para pejabat mengatakan langkah-langkah untuk mencegah penularan komunitas akan diubah untuk membiarkan kontak dekat diisolasi di rumah sementara orang-orang tanpa gejala dapat tinggal di fasilitas karantina pemerintah, hotel yang ditunjuk atau di rumah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement