Ahad 13 Dec 2015 09:41 WIB

Barak Militer Diserang, 87 Orang Tewas

Red: Didi Purwadi
Aksi protes di Burundi menentang pemilihan Presiden Pierre Nkurunziza maju menjadi presiden ketiga kalinya.
Foto: reuters
Aksi protes di Burundi menentang pemilihan Presiden Pierre Nkurunziza maju menjadi presiden ketiga kalinya.

REPUBLIKA.CO.ID, BUJUMBURA -- Sebanyak 87 orang --termasuk 79 pria bersenjata, empat prajurit dan empat polisi-- tewas dalam serangan terhadap barak militer pada Jumat (11/12) di Ibu Kota Burundi, Bujumbura, dan Mujejuru di Provinsi Bujumbura.

"Sebanyak 79 penyerang tewas dan 45 orang lagi ditangkap, sementara 97 senjata api dari berbagai jenis disita selama operasi tersebut. Di pihak kami, empat prajurit dan empat polisi tewas. Sembilan prajurit dan 12 polisi juga cedera," kata Juru Bicara Angkatan Darat Burundi, Kolonel Gaspard Baratuza, dalam satu pernyataan.

Baratuza menyatakan bahwa setelah menyerang barak militer Ngagara, sebagian penyerang bersembunyi di Jabe dan Nyakabiga. Pasukan keamanan memburu mereka serta menewaskan sisa penyerang.

"Operasi tersebut sekarang telah berakhir dan ini adalah jumlah korban jiwa terakhir," kata Baratuza, sebagaimana dikutip Xinhua, Ahad (13/12).

''Mereka juga secara berbarengan menyerang barak militer Mujejuru di Provinsi Bujumbura dengan tujuan mencuri senjata dan peralatan militer untuk menyerang penjara dan membebaskan tahanan,'' kata Baratuza.

Burundi menghadapi kerusuhan politik sejak April ketika Presiden Pierre Nkurunziza mengumumkan upayanya untuk meraih masa jabatan ketiga, yang dipandang oleh oposisi dan masyarakat sipil sebagai pelanggaran terhadap undang-undang dasar negeri itu.

Krisis politik tersebut telah menewaskan lebih dari 300 orang dan memaksa sebanyak 200.000 orang mengungsi ke negara tetangga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement