Oleh Latifa Dewi
REPUBLIKA.CO.ID, Saya adalah ibu rumah tangga yang tinggal di Jalan Raya Condet, Gg Eretan 2, RT 02/01, Jakarta Timur. Suami saya seorang anggota TNI. Dia merupakan nasabah BRI sejak awal menjadi tentara. Dia mendapatkan kartu ATM dari BRI Kantor Cabang Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Setiap bulan, suami saya mendapatkan gaji yang dikirim lewat BRI. Saya pun selalu mengambil uang belanja lewat ATM dari rekening tersebut. Hanya saja, sudah sejak tiga bulan ini, rekening suami saya atas nama Sumarno terambil otomatis setiap bulan.
Nilainya berkisar Rp 300 ribu hingga Rp 500 ribu. Pada awalnya, saya mengira putri atau suami saya yang mengambil tabungan dari ATM tersebut. Hanya, lama kelamaan saya menjadi curiga karena putri dan suami saya memang jarang memegang ATM.
Kecurigaan saya terbukti saat saya mengambil uang dua kali di ATM BRI yang terletak di BRI Kantor Cabang Condet Raya dalam waktu berdekatan. Pertama, saya mengambil uang pada tanggal 3 Maret 2014. Berikutnya saya mengambil uang kembali pada tanggal 8 Maret 2014. Saat pengambilan uang yang kedua, saya sadar bahwa uang di tabungan suami saya kembali berkurang secara otomatis senilai Rp 400.000.
Saya kembali mengecek suami dan putri sulung saya soal raibnya uang di rekening tersebut. Hanya, mereka ternyata tidak pernah menggunakan ATM dalam jangka waktu itu.
Saya kemudian menanyakan perihal penarikan rekening ini ke BRI Kantor Cabang Condet Raya. BRI kemudian mengatakan terjadi penarikan pada tanggal 4 Maret senilai Rp 400 ribu. Berdasarkan keterangan pihak BRI, penarikan tersebut juga dilakukan di BRI Kantor Cabang Condet Raya, sama dengan penarikan terakhir yang saya lakukan.
Pada tanggal 4 Maret, suami saya sedang dinas di kantor dan tidak berada di sekitar Condet. Jadi, tidak mungkin suami saya mengambil uang dari ATM di Condet.
Sayangnya, pihak BRI hanya mengatakan penarikan dilakukan oleh pemilik kartu ATM. BRI tidak mencoba mengklarifikasi dan menyelidiki lebih lanjut apakah ada pelaku kriminal di balik raibnya uang tersebut.
Cueknya bank dengan reputasi seperti BRI sangat saya sayangkan. Padahal, kemungkinan banyak nasabah lain menjadi korban dengan modus serupa, seperti maraknya pemberitaan tentang raibnya rekening nasabah akhir-akhir ini.
Untuk mencegah kejadian serupa, saya pun mengambil semua uang di rekening suami saya. Tak hanya itu, suami saya juga telah membuat laporan ke kantor agar uang gaji tak dikirim lewat rekening BRI.
Saya mengharap respons dari pihak BRI atas raibnya uang suami saya. Minimal, BRI bisa melihat CCTV yang ada di ATM, kemudian mencocokkan dengan waktu pengambilan di tanggal 4 Maret itu sehingga bisa ketahuan siapa pelaku penarikan tersebut.