Kamis 18 Jun 2015 05:02 WIB

Ya Allah, Masih Pantaskah Ramadhan Tahun Ini Untukku?

Red: M Akbar
Muslim beribadah Ramadhan
Foto: ibtimes
Muslim beribadah Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Widdi Aswindi

Pantaskah kita memasuki Ramadhan tahun ini dengan menyisakan amarah, dendam, iri dan dengki? Pantaskah kita minta dimaafkan, padahal kekhilafan dan kesalahan saudara-saudara kita justru tak pernah diikhlaskan?

Lalu, masih pantaskah kita memohon ampun atas dosa kepada Allah Sang Maha Segalanya tetapi kita tidak pernah mengampuni orang yang telah berbuat jahat kepada kita?

Masih pantaskah juga kita masuk ke dalam bulan penuh kemuliaan ini, sementara kita masih jarang atau bahkan mungkin belum pernah memuliakan mahluk Allah selama ini? Pantaskah kita berharap segala kebaikan dari bulan Ramadhan ini padahal dalam 11 bulan lainnya, diri kita lebih banyak diliputi kehinaan dan kesombongan. Ah, masih pantaskah semuanya itu.

Ya Allah, sesungguhnya aku memasuki Ramadhan saat ini masih diselimuti dengan rasa malu. Masih pantaskah aku mendapatkan segala kemurahan dan kasih sayang Mu, Ya Allah! Ya Allah, aku menyelami Ramadhan Mu saat ini masih penuh dosa dan kelemahan yang teramat nyata.

Untuk kali kesekian, masih pantaskah aku mendapatkan pengampunan Mu? Ya Allah, aku memasuki Ramadhan Mu saat ini tentunya dengan pengharapan yang besar. Sebuah pengharapan di saat ibadahku selama ini tidak lebih banyak dari kekhilafan. Masih pantaskah aku mendapatkan hidayah dan rahmat Mu, Ya Rab?

Dalam tepekur diri, mungkinkah aku merasa tak pantas mendapatkan Ramadhan Mu, sedang kemuliaanMu membawaku pada keyakinan besar. Sebuah keyakinan bahwa Engkau tak pernah menutup pintu hambamu yang ingin bertobat, yang ingin memperbaiki diri dan yang ingin meninggalkan keburukannya di masa lalu.

Engkau selalu mengundang siapapun yang ingin beriman, masuk menggapai kemuliaan Ramadhan dari Mu. Engkau mengundang setiap jiwa yang tenang dan yang mau menenangkan diri agar masuk ke dalam barisan shaf penuh khidmat untuk memohon kepadamu.

RamadhanMu yang akan kuhadapi, mudah-mudahan menjadi kesempatan yang tidak pernah akan aku sia siakan. Selalu terpanjat, permohonan ampun untuk memperbaiki diri, meminta hidayah dan petunjuk serta yang terpenting diberikan senantiasa rahmat dan ridho Mu agar menjalani sisa hidup yang entah kapan akan berujung.

RamadhanMu yang akan kuhadapi, mudah-mudahan menjadi titik balik kemuliaan hidup di dunia dan akherat kelak.

RamadhanMu yang akan kuhadapi, semoga menjadi penanda bagi Aku dapat meraih iman dan takwa. Semuanya, tentu hanya tertuju kepada Allah Sang Maha Kuasa dan Maha Segalanya.

Sungguh dalam lafaz yang hening, terucaplah kalimat sakral,''Aku bersaksi tiada tuhan selain Allah, dan Muhammad SAW adalah utusan Allah"

Terima kasih ya Allah, masih tersisa jalan ini untuk menyambut Ramadhan Mu.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement