Sabtu 19 Nov 2016 04:57 WIB

'The Mission Impossible', Status Tersangka, Hingga Dukungan Kepada Ahok

Ratusan orang yang tergabung dalam Aliansi Pergerakan Islam Jabar melakukan aksi di depan Gedung Sate meminta Ahok segera ditahan, Jumat (18/11).
Foto: Republika/Muhammad Fauzi Ridwan
Ratusan orang yang tergabung dalam Aliansi Pergerakan Islam Jabar melakukan aksi di depan Gedung Sate meminta Ahok segera ditahan, Jumat (18/11).

The Mission Impossible, Status Tersangka, Hingga Dukungan Kepada Ahok

oleh: DR Denny JA, Pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI)

=============

Status tersangka di mata publik label yang buruk, bencana  bagi citra diri. Sudah tercipta tradisi Good Governance itu: menteri yang tersangka diminta mundur dan memang mundur dari jabatannya.

Gubernur yang tersangka juga mundur dari jabatannya. Bahkan pimpinan atau sekjen partai yang sudah tersangka, walau itu jabatan swasta, juga mundur dari jabatannya.

Umumnya pemilih Jakarta risih jika ada calon yang tersangka kok malah dikampanyekan untuk menjadi pejabat (gubernur)? Ini dianggap melawan tradisi Good Governance yang sudah berjalan dan terpuji.

Itulah tepatnya tantangan terberat Ahok ketika diputuskan bareskrim menjadi tersangka. Tidaklah heran, karena  status tersangka, sekitar 60 persen dari 24.6 persen pendukung lamanya pergi meninggalkan Ahok. Yang paling mencolok dari rombongan "eksodus" itu adalah pemilih PDIP, kalangan minoritas dan segmen pemilih menengah atas. Itu segmen pemilih yang selama ini kokoh di belakang Ahok.

Lalu berapa banyak pemilih Ahok yang tersisa? Yang setia dan tahan uji selalu kaum die hard, pemilih militan yang "hidup mati pokoknya ikut Ahok." Namun jumlah pemilih militan Ahok ini hanya 10-11 persen saja. Ini jumlah yang tak cukup bahkan untuk membantu Ahok lolos di putaran pertama.

Mereka yang kini aktif membela Ahok di ruang publik, dan mencoba menghidupkan kembali peluang Ahok, mereka bagian dari "die hard" yang kini jumlahnya hanya 10-11 persen saja dari pemilih Jakarta.

Namun Ahok masih memiliki waktu 3 bulan untuk mengubah semua itu. Bisakah Ahok dan die hardnya mengubah apa yang kini ada?

Tentu  dalam politik, banyak hal muskil bisa terjadi,  walau sangat sulit. Mengikuti judul film, bagi Ahok dan team die hardnya, bahkan untuk lolos di putaran kedua pilkada DKI Feb 2017 nanti  ini "the mission impossible."

Tom Cruise dalam dunia film selalu berhasil mencapai "the mission impossible." Apakah Ahok di dunia nyata akan berhasil pula?

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement