REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Wartawan Republika, Israr Itah
Dua hari terakhir, warga Jakarta diguncang pernyataan kontroversial Gubernur Basuki Tjahaja Purnama. Ahok, sapaannya, membawa-bawa Surah Al Maidah 51, saat presentasi program Pemprov DKI di Kepulauan Seribu akhir bulan lalu. Pemprov DKI Jakarta menggandeng Sekolah Tinggi Perikanan dalam aktivitas budidaya ikan di beberapa pulau di Kepulauan Seribu.
Salah satu programnya adalah tambak ikan yang disebut akan menguntungkan warga setempat karena menggunakan sistem bagi hasil. Pembagiannya adalah 80 persen untuk warga dan 20 persen untuk Pemprov DKI.
Ahok berbicara panjang lebar tentang program tersebut yang direkam dalam video berdurasi satu jam 43 menit. Pada akhirnya penjelasannya, Ahok mengucapkan kata-kata yang kemudian memantik kontroversi seperti di bawah ini.
“Jadi bapak ibu enggak usah khawatir, ini pemilihan kan dimajuin, jadi kalo saya enggak terpilih pun bapak ibu, saya berhentinya Oktober 2017. Jadi kalo program ini kita jalankan dengan baik, bapak ibu masih sempat panen sama saya. Sekalipun saya tidak terpilih sebagai Gubernur.”
Jadi saya cerita ini supaya bapak ibu semangat. Enggak usah kepikiran ‘Ah, nanti kalau enggak kepilih, pasti Ahok programnya bubar’ enggak, saya sampai Oktober 2017. Jadi jangan percaya sama orang. Kan bisa aja dalam hati kecil bapak ibu enggak bisa pilih saya, karena dibohongin pake surat Al Maidah 51 macem-macem itu. Itu hak bapak ibu ya. Jadi kalau bapak ibu perasaan enggak bisa pilih nih, karena saya takut masuk neraka, dibodohin gitu ya, enggak apa-apa.
Karena ini kan panggilan pribadi bapak ibu. Program ini jalan saja. Jadi bapak ibu enggak usah merasa enggak enak. Dalam nuraninya enggak bisa pilih Ahok, enggak suka sama Ahok nih, tapi programnya kalo gue terima enggak enak dong gue utang budi, jangan!”
Bapak ibu punya perasaan ga enak nanti mati pelan-pelan lho, kena stroke. Jadi angg….bukan anggap, ini semua adalah hak bapak ibu sebagai warga DKI, kebetulan saya Gubernur punya program ini. Jadi tidak ada hubungannya dengan bapak ibu mau pilih siapa. Ya!”