REPUBLIKA.CO.ID,
Oleh Nurul S Hamami, Wartawan Senior Republika
Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) tahu diri dengan capaian para pebulu tangkis nasional di kancah internasional sekarang ini. Wajar bila mereka hanya menargetkan satu gelar dari Kejuaraan Dunia 2019 yang berlangsung di Basel, Swiss, sejak Senin (19/8) hingga Ahad (25/8) nanti.
Target satu gelar tersebut, menurut Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti, bisa datang dari sektor apa saja. Namun, yang paling berpeluang ada di ganda putra di mana Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan saat ini berurutan menempati peringkat satu dan dua dunia. Di luar itu secercah harapan, tambah peraih medali emas tunggal putri Olimpiade Barcelona 1992 ini, ada di tunggal putra, ganda putri, dan ganda campuran.
Di tunggal putra, tentu saja harapan itu digantungkan kepada Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting. Di ganda putri, kejutan diharapkan datang dari Greysia Polii/Apriyani Rahayu. Sedangkan, di ganda campuran asa itu ada di pundak Hafiz Faisal/Gloria Emanuelle Widjaja dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.
Jojo –panggilan Jonatan—dan Ginting dapat dikatakan sudah sejajar dengan para pebulu tangkis elite dunia. Keduanya pun sudah berada di jajaran sepuluh besar dunia sekarang. Jojo ada di peringkat 4, sementara Ginting 8. Pemain-pemain di jajaran sepuluh besar pun sudah pernah mereka hadapi dan menang.
Kalaupun ada yang masih kurang dari Jojo dan Ginting adalah mereka masih kerap kehilangan fokus permainan, meski sudah unggul duluan dalam pengumpulan angka. Saatnya bagi keduanya untuk unjuk gigi di Kejuaraan Dunia, tak cuma sampai pertandingan puncak tapi juga merebut mahkota juara.
Jojo memulai langkahnya dengan mulus, Senin (19/8). Dia menuntaskan perlawanan pemain Inggris Rajiv Ouseph 21-15, 21-19. Lolos dari Ouseph, pada babak kedua Jojo malam ini WIB (sore waktu Basel) akan menghadapi Heo Kwang Hee (Korsel, peringkat 46) yang menyingkrkan Milan Ludik (Cheska).
Terhadap Heo, Jojo harus waspada karena dalam tiga pertemuan sebelumnya selalu kalah. Kali terakhir Jojo dikalahkan Heo di Piala Thomas pada Mei tahun lalu dengan skor 21-17, 21-19. Dia tak boleh lengah dan kendor sedikit pun agar jalannya ke babak ketiga aman.
Bila tak mendapat ganjalan berarti dan lolos hingga babak ketiga, calon lawan yang akan dihadapi Jojo adalah rekan senegaranya, Tommy Sugiarto (unggulan 15), atau pemain Denmark Jan O Jorgensen.Tommy dan Jorgensen akan bertemu di babak kedua sore ini WIB. Rekor pertemuan Jojo dengan Tommy adalah 2-1 untuk Tommy.
Keduanya kali terakhir bertemu di Korea Terbuka pada September tahun lalu yang dimenangkan oleh Tommy. Sedangkan, terhadap Jorgensen, Jojo mencata dua kali menang dan dua kali kalah. Dua kemenangannya diukir Jojo tahun ini di Jepang Terbuka dan Malaysia Masters.
Sayang, seandainya sesuai dengan prediksi, Jojo kemungkinan besar akan bertemu dengan Ginting di perempat final. Ginting memastikan kakinya ke babak kedua setelah kemarin malam mengalahkan Georges Julien Paul (Mauritus) 21-15, 21-15.
Tengah malam WIB nanti dia akan melayani tantangan Toby Penty. Seharusnya Ginting tak akan sulit menjinakkan pemain Inggris peringkat 62 dunia itu. Keduanya baru sekali bertemu yakni di Piala Sudirman pada Mei lalu yang dimenangkan oleh Ginting dengan 21-9, 21-12.
Sai Praneeth (India) yang menempati unggulan 16 diperkirakan akan menjadi lawan berikutnya bagi Ginting di babak ketiga. Kedua pemain berbagi angka 2-2 dalam empat pertemuan sebelumnya. Ginting memenangi pertandingan terakhir keduanya di Australia Terbuka pada Juni lalu.
Dengan catatan pertemuan tersebut, Ginting memiliki peluang besar untuk menundukkan Praneeth yang di babak kedua akan berjumpa dengan Lee Dong Keun (Korsel).
Kalaupun sudah harus saling bertemu di perempat final, Jojo melawan Ginting ataupun Tommy melawan Ginting, satu pemain Indonesia dipastikan akan menempatkan kakinya di semifinal. Peluang paling terbuka memang Jojo melawan Ginting. Dalam lima pertemuan kedua pemain, Jojo unggul 3-2 dengan kemenangan terakhir di final Australia Terbuka pada Juni lalu.
Kento Momota, pebulu tangkis Jepang peringkat satu dunia, kemungkinan besar akan menjadi calon lawan Jojo atau Ginting di semifinal. Jojo hanya menang sekali dari empat pertemuannya dengan Momota, sementara Ginting hanya menang tiga kali dari 12 pertemuannya dengan Momota sejak 2015. Bahkan,
Ginting belum sekali pun menang dalam empat pertemuan dengan Momota sepanjang 2019 ini. Melihat head to head terhadap Momota, Jojo memang paling berpeluang untuk menang.
Jalan memang tidak mudah bagi Jojo dan Ginting untuk mencapai pertandingan puncak. Namun, tak ada yang tak mungkin selama upaya keras dilakukan sampai titik darah penghabisan. Kalau mampu melewati Momota di semifinal, maka siapapun lawan di final –Chou Tien Chen ataupun Chen Long-- tinggal dilawan habis-habisan. Saatnya juara, Jo, Gin. Kapan lagi?