REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Asma Nadia
Belum lama ini saya menghadiri sebuah festival yang diadakan oleh Kedutaan Besar India. Event ini rencananya akan berlanjut terus hingga bulan Mei, dan menjangkau kota-kota besar Indonesia, selain Jakarta, seperti Yogyakarta dan Bandung.
Festival yang menampilkan bukan hanya tarian, lagu, dan film India yang sudah begitu akrab dengan masyarakat Indonesia, tapi juga fotografi, kepenulisan, kuliner dan berbagai produk budaya lainnya.
Saat ini, India melalui Duta Besarnya, Mr. Gurjit Singh, sedang gencar mensosialisasikan 'Sahabat India', sebuah slogan yang sangat bersahabat dan tentu saja harus kita sambut secara positif. Beberapa tokoh nasional nusantara pada kesempatan tersebut juga hadir dan sangat mendukung niat baik pemerintah India dalam mempererat hubungan antar bangsa ini.
Bagi saya pribadi, ikhtiar ini perlu disyukuri. Kesempatan belajar yang luar biasa. Sebab dalam banyak hal India jauh lebih maju dari negeri kita. Di bidang IT (Information Technology), India tidak perlu diragukan lagi, sebagian besar orang mengakui keunggulan ini.
Pengembangan Sumber Daya Manusia di India juga mengagumkan. Jika kita memperhatikan orang-orang India di berbagai pelosok dunia, dengan mudah kita bisa mendapati eksistensi mereka. Di berbagai organisasi dunia sekelas United Nation (Persatuan Bangsa Bangsa), bank-bank internasional, perusahaan multinasional, banyak sekali manajer dan pimpinan yang berasal negeri di mana Taj Mahal berada. Begitu juga pada tataran akar rumput, orang-orang India di luar negeri banyak yang mempunyai toko sendiri, atau setidaknya menjadi penjaga toko.
Bandingkan dengan bangsa Indonesia yang–maaf, tanpa maksud bersikap apatis atau bahkan mengecilkan–sebagian besar hanya dikirim ke luar negeri untuk mengisi posisi asisten rumah tangga.
Di bidang perfilman, India juga sudah sangat maju. Film India mulai banyak dilirik Hollywood, dan beberapa mendapat nominasi atau bahkan memenangi penghargaan di ajang paling bergengsi tersebut. Film India membuktikan tidak hanya banyak secara kuantitas tapi juga kualitas.
Dengan segala kelebihan tersebut, kenapa Indonesia tidak mencoba belajar juga dari India? Kenapa Indonesia belum membuka hubungan erat dengan India dalam berbagai bidang–sebagaimana mestinya? Begitu banyak hal yang masih bisa dilakukan, namun belum menjadi prioritas agar segera dikerjakan.
Ada sebuah perumpamaan menarik. Seorang ibu biasanya memberi perhatian lebih pada anaknya yang nakal dibanding anak-anaknya yang baik dan santun. Untuk anak yang bermasalah, sang ibu akan lebih sering menasihat dan memperhatikannya, serta sangat hati-hati menjaga perasaan anak tersebut. Sementara untuk anak yang baik, sang ibu biasa-biasa saja karena menganggap anaknya sudah tahu apa yang harus dilakukan, jadi tidak perlu terlalu sering dinasihati dan diperhatikan. Padahal seharusnya anak yang baik diberi penghargaan lebih. Begitulah kenyataannya.
Sama halnya ketika kita punya sahabat. Sahabat yang sedikit mengganggu akan mendapat perhatian lebih dibanding sahabat yang tidak menciptakan masalah sama sekali.Begitu pun Indonesia dan India yang mempunyai jalinan sejarah yang panjang. Islam masuk ke Indonesia dari India. Bahkan nama Indonesia sendiri diambil dari nama India–karena orang Eropa sebelumnya salah sangka, menganggap Indonesia adalah India juga.
The founding father bangsa India juga begitu dekat dengan bangsa Indonesia. Di masa perang kemerdekaan setelah Perang Dunia II, tentara India yang didatangkan untuk ikut membantu tentara Sekutu Inggris justru membelot dan membantu kemerdekaan Indonesia. Begitu banyak sejarah positf yang terkait antara Indonesia dan India. Dan memang sejauh ini, tidak ada masalah yang muncul dalam hubungan bilateral tersebut.
Indonesia dan India dengan semua sejarahnya, bukan sekadar teman akrab, bahkan seperti saudara. Atau mungkinkah justru saking merasa begitu dekat sampai akhirnya seolah sudah tidak ada yang perlu ditingkatkan lagi? Jika benar, ini merupakan hal yang salah kaprah. Sebab sebagai teman yang baik, akrab pula, sudah seharusnya masing-masing mendapat keuntungan lebih dari hubungan di antara keduanya.
Semoga (Indonesia) 'Sahabat India' bukan saja slogan, namun akan menjadi gambaran hubungan masa depan yang lebih cerah di antara kedua negara. Sesuatu yang insya Allah terwujud, jika Indonesia juga memberi sambutan tak kalah hangat: India, Sahabat Indonesia.