Selasa 17 Nov 2015 12:21 WIB

Ini Kisah Mula Pendidikan Anak Jalanan Tri Kusuma Bangsa

Red: Hazliansyah
Founder Yayasan Tri Kusuma Bangsa, Any Kusuma Dewi.
Foto: Republika/Amin Madani
Founder Yayasan Tri Kusuma Bangsa, Any Kusuma Dewi.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Bagi Any Kusuma Dewi mendirikan yayasan merupakan hal yang tak terelakkan. Ia tidak berpikir panjang tentang apa dan bagaimana tahapan yang harus ia lakukan, meski lingkunganya banyak yang bisa mendukung atau sekadar sumbang saran.

"Saya mikir sendiri aja, yang penting saya bisa berbuat. Lagipula dari situ kan bisa terlihat mana yang benar-benar teman dan mana yang tidak," ujar Any Kusuma Dewi, Founder Yayasan Tri Kusuma Bangsa saat berkunjung ke redaksi Republika.co.id beberapa waktu lalu.

Any mengatakan tidak sedikit lingkunganya kala itu memandang negatif apa yang dilakukan dirinya. "Dulu zamanya banyak yang mau nyaleg, nah niatan saya kala itu disangka pencitraan untuk nyaleg," kata dia.

Namun berbekal niatan yang kuat, perlahan namun pasti Any akhirnya dapat menjalankan semuanya dengan baik. Hingga kini Any memiliki anak asuh di Cilincing, Jakarta Utara dan kota kelahirannya Blitar. Selain itu juga kegiatan rutin pendidikan bagi anak jalanan di Kota Tua setiap pekannya.

Kegiatan pendidikan bagi anak jalanan di Kota Tua dikatakan Any bermula saat dirinya mencari keperluan belajar bagi anak-anak asuhnya di Pasar Asemka. Namun karena hari sudah sore dan ia belum santap siang, akhirnya ia dan beberapa rekan-rekannya di yayasan singgah di kota tua. Tepatnya di halaman kantor Pos.

"Saat kita makan, banyak anak jalanan yang ngamen. Waktu itu saya nggak kasih uang, tapi ajak mereka makan. Dan ternyata banyak lagi mereka disana," ujar Any.

"Sampai pedagang minuman di sana kala meminjamkan terpalnya untuk tempat duduk anak-anak," kata dia.

Dari situ Any kembali tergugah dan menawarkan ke anak-anak untuk melakukan hal yang sama setiap pekannya.

"Tapi berkembang tidak cuma makan dan nyanyi, tapi ada memberikan materi pendidikan anak jalanan. Mulai belajar baca, dan lain-lain," kata dia.

Rencananya hal serupa juga akan dilakukan Any dan yayasanya di daerah Cikini, Jakarta Pusat. Saat ini Any mengatakan pihaknya tengah mencoba menjalin kerja sama dengan Stasiun Cikini untuk bisa menjadi lokasi kegiatan.

"Kita sedang ajukan izin pemakaian tempat," kata Any.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement