REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menyongsong awal bulan suci Ramadhan, sebanyak 15 orang relawan Indonesia tengah bersiap dan berpamitan dengan keluarga tercinta untuk melaksanakan jihad profesional menyelesaikan pembangunan Rumah Sakit Indonesia (RS Indonesia) di Gaza, Palestina. Ramadhan tahun ini akan mereka lalui di Gaza dengan masa tugas direncanakan hingga Desember 2014.
Pembangunan RS Indonesia memang sudah selesai. Bangunan segi delapan yang dilapisi marmer bernuansa merah putih tampak megah dan indah berdiri di atas bumi Gaza. Namun RS ini belum dapat berfungsi karena belum memiliki alat kesehatan (alkes)-nya. Untuk pengadaan alkes ini, masih dibutuhkan dana sebesar Rp 65 miliar.
Untuk itu, dalam rangka mengawal pengadaan alat kesehatan RS Indonesia, Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) kembali mengirimkan Tim Relawannya ke Gaza. Tim yang dipimpin oleh Ir Edy Wahyudi juga bertugas untuk menuntaskan pembangunan Wisma Rakyat Indonesia (Indonesia Guest House) dan renovasi masjid yang keduanya terletak di kawasan kompleks RS Indonesia.
Tim relawan yang berjumlah 15 orang dari Divisi Konstruksi MER-C ini berangkat hari Sabtu (28/6) pukul 09.00 WIB dengan menggunakan maskapai Malaysia Airlines. Tim dijadwalkan tiba di Kairo, Ahad (29/6) pukul 04.55 pagi waktu setempat. Setibanya di Kairo, tim rencananya akan langsung menuju perbatasan Rafah untuk masuk ke Gaza.
Sementara itu dalam sebulan terakhir ini, telah terjadi beberapa kali serangan Israel ke wilayah Gaza. Serangan-serangan ini tidak hanya menimbulkan kerusakan bangunan tapi juga korban jiwa warga Gaza.
Donasi untuk Alat Kesehatan dan Interior RS Indonesia dapat disalurkan melalui:
•BNI SYARIAH, 08.111.929.73
•BCA, 686.0153678
•BSM, 700.1352.061700.1352.061
•BRI, 033.501.0007.60308
•BMI, 301.00521.15
•Mandiri, 124.0008111925
An. Medical Emergency Rescue Committee