REPUBLIKA.CO.ID, Pak, saya ingin memulai berusaha. Namun saya terkendala pada utang yang masih menumpuk. Jika dirasio hutang saya mencapai 90 persen dari penghasilan.
Kesalahan saya adalah tidak cermat dalam mengelola keuangan, sampai berutang untuk konsumsi.
Saya punya kemampuan untuk menservis komputer. Tapi usaha ini membutuhkan dana yang tidak sedikit. Saya pun punya beberapa gagasan tentang warung makan angkringan.
Menurut bapak solusi terbaik untuk saya harus seperti apa?
Yopie Indra
Jawaban:
Salam Pak Yopie, untuk berani berwirausaha adalah sebuah keberanian. Namun itu saja tidaklah cukup.
Perlu kalkulasi rasional yang terukur dalam menjalankan ide usaha tersebut menjadi sebuah kenyataan. Banyak hal yang dapat dipelajari dari pengalaman Pak Yopie, karena sifatnya merupakan evaluasi bagi orientasi masa depan.
Pertama berbisnis dengan berutang bukanlah sebuah kesalahan. Karena sifatnya produktif, sehingga dapat memiliki potensi pengembalian atas kewajiban tersebut.
Kedua, dalam keuangan utang adalah daya ungkit bisnis yang dapat menjadi kekuatan bila dikelola dengan baik.
Ketiga, utang bisnis merupakan persoalan bila kemudian dipergunakan untuk kebutuhan konsumtif serta bercampur baur dengan kepentingan usaha.
Sesungguhnya Pak Yopie mampu mengidentifikasi hal tersebut. Dalam bisnis, maka hal prinsip terpenting dalam pengelolaan keuangan adalah cashflow.
Pastikan bisnis Anda secara berkesinambungan mampu membayar kewajiban pinjaman yang diambil. Serta pisahkan keuangan bagi keperluan pribadi dengan kebutuhan bisnis.
Sehingga, dengan pengaturan sedemikian akan dapat membantu Anda untuk tidak melakukan tindakan penyimpangan penggunaan keuangan.
Hal ini menjadi penting. Dan, sebaiknya dilaksanakan dalam berbagai bisnis apapun sebagai pilihan pak Yopie nantinya.
Salam Entrepreneur.
Tavitri Rangkuti, MM
Sekretaris Entrepreneur Institute
Rubrik konsultasi ini bekerja sama dengan Entrepreneur Institute.
www.entre-institute.com