SAN ANTONIO -- San Antonio Spurs berhasil meraih gelar juara NBA pertamanya dalam tujuh tahun setelah mengalahkan Miami Heat pada final gim kelima dengan skor 104-87 di AT & T Center, San Antonio, Senin (16/6) pagi WIB. Kemenangan itu membuat Spurs unggul 4-1 pada final berformat best-of-seven tersebut.
Kemenangan ini terasa spesial mengingat lawan yang dikalahkannya adalah tim yang mengalahkan mereka pada final NBA 2013. Saat itu, seri final harus diselesaikan dengan tujuh gim dan akhirnya dimenangkan Heat 4-3.
Bagi Spurs, ini adalah gelar juara NBA kelimanya setelah tahun 1999, 2003, 2005, dan 2007. Kawhi Leonard menjadi bintang kemenangan timnya dengan raihan 22 poin dan 10 rebound. Sedangkan LeBron James menciptakan 31 poin dan 10 rebound untuk Heat.
Heat sebenarnya memimpin pada kuarter pertama dengan perolehan nilai 29-22. James mencetak 12 poin pada tujuh menit pertama pertandingan dan Heat melesat dengan keunggulan 22-6. Namun, performa Heat terus menurun setelahnya.
Memasuki kuarter kedua, Spurs mengerem laju poin Heat. Berkat aksi Manu Ginobili dan Leonard yang bermain cantik, akhirnya Spurs berbalik unggul atas Heat 47-40 di pengujung first-half.
Pada kuarter ketiga langkah Spurs semakin tidak tertahan setelah unggul dengan selisih 12 poin dan menjauh dari Heat, di antaranya berkat rangkaian lemparan tiga angka pemain Australia, Patty Mills.
Memasuki kuarter keempat, Heat berusaha bangkit melalui aksi James dan Michael Beasley. Meski mampu unggul perolehan poin 29-27 pada kuarter ini, Heat tetap tak mampu membendung pesta kemenangan Spurs. Bahkan, beberapa detik sebelum laga berakhir pelatih Spurs Gregg Popovich dan pelatih Miami Heat Erik Spoelstra serta para pemain kedua tim sudah bersalaman.
Kemenangan ini disambut gembira para penggawa Spurs. Shooting guard Spurs, Ginobili, mengungkapkan timnya bermain di level yang sangat tinggi. "Sulit dipercaya bukan?" ujar Ginobili seperti dilansir laman resmi NBA.
Hal senada juga diungkapkan point guard Spurs Tony Parker yang mengatakan, timnya sangat hebat pada lima gim final melawan Heat. "Kami telah melakukannya bersama-sama," ujarnya.
Center Spurs Tim Duncan juga tak ketinggalan mengekspresikan kegembiraannya. Pemain berusia 38 tahun itu sudah memprediksi semuanya akan berakhir indah.
"Saya tidak tahu apakah masih punya kesempatan untuk melakukannya lagi. Ini adalah waktu yang sangat emosional," kata Duncan. "Kami ingat apa yang terjadi tahun lalu dan bagaimana suasana di ruang ganti saat itu," katanya.
MVP
Sementara itu, Leonard berhasil menyabet gelar Most Valuable Player (MVP). Ia mempersembahkan gelar tersebut untuk mendiang ayahnya yang telah meninggal ditembak pada 2008.
"Gelar ini saya persembahkan untuk beliau yang telah menjadi inspirasi dalam karier saya di NBA," kata Leonard.
Leonard mengaku terkejut ketika namanya dipanggil sebagai MVP. Dengan gelar itu, ia menjadi MVP Final termuda kedua sepanjang sejarah NBA setelah Duncan yang meraihnya pada 1999. "Ini seperti mimpi besar yang menjadi kenyataan," kata Leonard. rep: c84/cr02 ed: fernan rahadi