Pemberlakuan regulasi baru terkait kelas open membuat Ducati mengubah strategi pemasar an pada ajang MotoGP. Pabrik asal Italia itu berencana menyetop penjualan motor Desmosedici.
General Manager Ducati Gigi Dall’Igna mengatakan bahwa kebijakan tersebut dijadwalkan berlaku mulai musim depan. Sebagai gantinya, Ducati menawarkan produk mereka dalam sistem sewa. “Kami mempertimbangkan untuk menawarkan paket sewa, tak lagi menjual motor-motor kami,”kata dia, awal pekan ini, seperti dilansir Autosport.
Kerja sama dalam format sewa, ujar Dall’Igna, saat ini dilakukan Ducati bersama tim Pramac. Menurut dia, model kerja sama seperti itu menguntungkan Ducati dan tim pemakai Desmosedici. Untuk musim depan, Dall’Igna menargetkan menyewakan produknya kepada empat hingga enam tim.
Dall’Igna memaparkan, mulai musim depan, Ducati fokus mengembangkan spesifikasi mesin di kelas open. Hal ini untuk menghindari regulasi larangan pengembangan mesin pada tengah musim yang berlaku di kelas factory. Agar bisa kompetitif dengan regulasi kelas open, Ducati menambah bujet pengembangan mesin. “Kami memproduksi motor pada 2015 dengan dana sama besar yang dikeluarkan para kompetitor,” ujarnya.
Saat ini, Honda pemasok mesin yang memasarkan produknya dengan sistem jual di MotoGP. Pemasok mesin lain, Yamaha, beralih ke sistem sewa. Pembalap Forward Racing, Aleix Espargaro, misalnya, menggunakan mesin YZR-M1,bodi, dan sayap yang disewa dari Yamaha.
Hingga seri ketujuh musim ini, Ducati membukukan satu podium melalui Andrea Dovizioso.Dall’Igna berharap, musim depan Ducati lebih kompetitif. Sebab, Desmosedici pada musim 2015 merupakan motor Ducati pertama yang keseluruhan didesain Dall’Igna. rep:adi wicaksono ed: israr itah