Senin 07 Dec 2015 18:00 WIB

BINCANG BISNIS- Ir Benny Wendry Mm, Direktur Utama PT Semen Padang: Terus Ekspansi

Red:

Usianya baru 45 tahun ketika Benny Wendry diamanahi sebagai direktur utama PT Semen Padang. Ia menjadi pimpinan puncak BUMN tersebut saat ekonomi nasional dan global melemah.

Bagaimana prospek bisnis semen pada masa mendatang? Apa langkah yang dilakukan Benny untuk menyiasati pasar dalam negeri yang melemah? Bagaimana rencana ekspansi pabrik semen tertua di Indonesia itu? Berikut wawancara wartawan Republika, Irwan Kelana, dengan Benny Wendry.

Bagaimana prospek bisnis se men pada tahun depan?

Menurut saya, prospek bisnis semen pada 2016, lumayan. Hal itu se bagai kelanjutan proyek-proyek peme rintah, khususnya infrastruktur, yang mulai jalan sejak Agustus 2015. Sebe lumnya, enam-tujuh bulan pertama 2015 pen jual an semen secara nasional sempat tu run sekitar lima persen akibat pereko nomian nasional melam bat, sebagai dampak melemahnya perekonomian global.

Menjelang akhir 2015, tender-ten der pemerintah tengah berlangsung sehing ga kita harapkan tahun depan, penjual an semen akan lebih baik. Ka rena itu, ka mi optimistis tahun depan bisnis semen akan lebih baik diban ding kan 2015.

Apa yang dilakukan Semen Pa dang ketika pasar dalam ne geri menurun?

Saat ekonomi melemah pada 2015, Semen Padang mencoba menggarap pasar luar negeri, antara lain Bangla desh. Selain Bangladesh, saat ini kami juga membidik pasar Mauritinia dan Myanmar. Sebelumnya, ketika permin taan dalam negeri tinggi, kami tidak menggarap pasar ekspor.

Perluasan ekspor tidak hanya untuk menyiasati pasar dalam negeri yang ta hun ini melemah, tetapi juga untuk meng antisipasi peningkatan produksi Se men Padang. Pada 2016, tepatnya kuar tal keempat, Indarung VI sudah ber ope rasi dengan tambahan kapasitas tiga juta ton per tahun. Saat ini kapasitas produksi Semen Padang 7,5 juta ton per tahun, termasuk ce ment mill di Dumai. Dengan berope rasinya Indarung VI, yang mene lan investasi Rp 3,84 triliun, kapasitas produksi Semen Padang pada 2016 akan mencapai 10,5 juta ton per tahun.

Pada 2015, ekspor Semen Padang ku rang dari lima persen. Pada 2017, se telah beroperasinya Indarung VI, kami menargetkan ekspor lebih lima persen. Kami juga terus memperbanyak packing plant di Aceh, Medan, Dumai, Lam pung, dan Jawa, yaitu di Tanjung Priok dan Cilegon. Tahun depan kami akan membangun packing plant di Beng kulu.

Mengapa Semen Padang terus berekspansi?

Setidaknya ada dua alasan me ngapa Semen Padang perlu terus mela kukan ekspansi. Pertama, konsumsi semen rakyat Indonesia secara nasio nal saat ini masih relatif rendah, yakni baru sekitar 230 kg per kapita per ta hun. Kalah dengan Malaysia yang men capai sekitar 500 kg per kapita per tahun, apa lagi Singapura yang men capai sekitar 900 kg per kapita per tahun. Bahkan, konsumsi semen rakyat Indonesia ma sih kalah dengan Viet nam yang menca pai sekitar 400 kg per kapita per tahun.

Artinya, peluang bisnis semen di Ta nah Air masih sangat terbuka. Itu se babnya, pabrik-pabrik semen yang ada di Indonesia, baik milik nasional mau pun asing, beramai-ramai mening kat kan kapasitas produksi. Sejumlah merek semen dari luar negeri juga mengincar bisnis semen di Indonesia. Itu karena mereka semua melihat potensi bisnis semen di Indonesia masih terbuka lebar.

Pada 2016, sejumlah pemain baru bisnis semen di Tanah Air memulai produksinya. Mereka adalah Semen Merah Putih, Anhui Conch, Siam Ce ment, dan Semen Pan Asia.

Kedua, peningkatan kapasitas pro duksi itu juga sangat penting untuk men jaga atau mempertahankan mar ket share, baik Semen Padang sendiri, mau pun pabrik semen BUMN secara kese luruhan. Saat ini konsumsi semen secara nasional mencapai 61 juta ton per tahun. Adapun kapasitas produksi sekitar 80 juta ton per tahun.

Saat ini market share Semen Pa dang secara nasional mencapai sekitar 11 persen. Sementara itu, market share pabrik-pabrik semen milik BUMN men capai sekitar 40 persen, dengan kapasi tas produksi sekitar 30 juta ton. Se dangkan pabrik-pabrik semen milik non-BUMN, baik asing maupun swasta dalam negeri, sekitar 60 persen. Eks pansi pabrik-pabrik semen milik BUMN sangat penting untuk mem pertahankan market share pabrik semen BUMN, terutama untuk men dorong stabilitas harga demi kepen tingan masyarakat.

Bisakah Anda ceritakan ke giat an CSR Semen Padang?

Semen Padang sangat memperhati kan tanggung jawab sosial korporasi (CSR). Corporate social responsibility (CSR) itu menjangkau Ring I, Ring II, dan Ring III. Ring I adalah wilayah yang bersentuhan langsung dengan pabrik. Misalnya, Kecamatan Lubuk Kilang, Pauh, Lubuk Alang dan Teluk Bayur. Ter masuk Ring I juga wilayah yang ada fasili tas packing plant Semen Padang, seperti Malayahati (Aceh), Dumai dan Lampung. Ring II adalah Kota Padang. Ring III adalah wilayah Sumatra Barat (Sumbar).

Kegiatan CSR tersebut kami se suai kan dengan kebutuhan masyara kat. Untuk itu, ada yang namanya Forum Anak Nagari. Melalui forum itulah, tiap-tiap nagari menyampaikan kebutuhan masing-masing dan meru muskan apa yang harus dilakukan.

CSR yang dilakukan Semen Padang meliputi beberapa bidang sesuai kebu tuhan masyarakat tadi. Ada bidang eko nomi ––terutama bantuan modal usaha, beasiswa–– SD, SMP, SMA dan per guruan tinggi, pendidikan dan latihan, bantuan untuk rumah ibadah, sarana dan prasarana umum, pe lestarian alam, peningkatan kesehatan, atau bantuan terkait bencana alam.

Sekadar contoh, pada 2015, Semen Padang menganggarkan dana bina ling kungan Rp 10 miliar. Kami juga meng anggarkan Rp 8,16 miliar dana pin jaman untuk 326 unit binaan di 18 kota/kabupaten se-Sumatra Barat.

Apa langkah-langkah Semen Pa dang menghadapi tantangan bis nis ke depan?

Ada banyak hal yang kami lakukan un tuk mengantisipasi tantangan bisnis yang makin berat ke depan. Salah satu nya adalah ekspansi seperti kami sebutkan tadi. Juga diversifikasi, kami akan makin masuk lebih dalam dan lebih banyak ke industri hilir, melalui anak-anak usaha.

Selain itu, kami mengamankan sum ber energi jangka panjang. Cara nya kontrak kerja sama jangka panjang untuk pembelian batu bara. Langkah-langkah lainnya adalah terus-menerus meningkatkan kualitas SDM, konsolidasi manajemen, prob lem solving, dan meningkatkan ino vasi.

Untuk mewujudkan Semen Padang se makin berkembang, di antara tan ta ngan nya adalah bagaimana semua di per usahaan bisa solid, fokus pada pe ngem bangan, memperkuat daya saing, dan melakukan efisiensi. Strategi cost leader ship harus dijaga terus. Jangan sampai dengan penurunan harga mar gin minus. Adanya kebijakan penu runan harga se men oleh pemerintah beberapa waktu la lu, mestinya dijadi kan sebagai momen tum di perusahaan untuk lebih efisien lagi.

Apa obsesi Anda tentang Se men Padang ke depan?

Obsesi saya, Semen Padang terus berkembang dalam jangka panjang. Pada 2030, Semen Padang ditargetkan memiliki kapasitas 15 juta ton. Lang kah-langkah untuk mencapai itu sudah dirumuskan dalam Rencana Jangka Panjang perusahaan.

Pada 2016, kapasitas PT Semen Pa dang diharapkan sudah berproduksi 10,5 juta ton. Untuk yang 4,5-5 juta ton lagi, akan dipertimbangkan pemba ngun an dua pabrik lagi di Sumatra.

Perlukah Semen Padang ma suk ke bisnis lain?

Seperti kami singgung tadi, ke depan Semen Padang harus melakukan eks pansi dengan masuk ke bisnis lain. Misalnya, yang dekat bisnis semen itu adalah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Ini tidak hanya untuk kebu tuhan sendiri, tetapi juga menjadi bis nis sendiri dengan menjual listriknya ke PLN. Karena setiap tahun Indonesia itu defisit listrik.

Kita bisa mencontoh pabrik semen di Malaysia yang bernama Sima. Perusaha an semen tersebut tidak hanya fokus pada bisnis inti (semen), tapi juga masuk ke bisnis properti. Sima menge lola jalan tol yang mem bentang dari utara hingga selatan Malaysia. Dari situ bisnisnya berjalan berkelanjutan. Semen produksi mereka bisa dipakai untuk jalan tol.

Bagaimana dengan ready mix?

Saat ini banyak pabrik semen masuk ke rea dy mix. Selain masuk ke bisnis listrik, Semen Padang juga harus masuk ke ready mix dan perusahaan tam bang batu bara. Ini sepertinya sudah jadi best practices perusahaanperusahaan besar, seperti Cemex, Holcim, Lafarge, dan CSG Thailand.

Mereka semuanya juga punya ready mix. Lini bisnis ready mix ini sangat potensial bagi Semen Padang, karena akan ada pembangunan jalan tol di Sumatra. Juga pelabuhan-pelabuhan harus disuplai dengan ready mix. Kon sumen itu ingin ready mix di proyek.

Bagaimana dengan rumah sakit?

Semen Padang saat ini juga sudah memiliki rumah sakit. Namanya Semen Padang Hospital (SPH). Dalam bidang kesehatan ini, kami pun harus fokus bagaimana mengelola rumah sakit dengan baik, sehingga didapatkan ilmu manajemennya, dan soft skill. Ke depan tidak menutup kemungkinan, SPH eks pansi ke Pekanbaru, Jambi, dan provinsi lainnya. Kehadiran SPH di provinsi lain di Sumatra tak hanya menguntungkan dari usaha rumah sakitnya, tapi juga dapat memperkuat brand Semen Padang.

Mengapa holding itu perlu?

Saya berharap Semen Padang 20 atau 30 tahun ke depan semakin besar. Se bab, kalau bisnisnya kecil, akan di makan "ikan besar". Perusahaan kecil ber potensi diakusisi dan menjadi per mainan perusahaan besar. Sama persis dengan ikan di laut. Ikan besar makan ikan kecil. Makanya kita membentuk holding supaya besar.

Bisa disebutkan beberapa pres tasi yang diraih Semen Pa dang?

Semen Padang telah berhasil me raih berbagai prestasi di tingkat nasio nal dan regional. Pada 27 Agustus 2015, PT Se men Padang berhasil me raih akre ditasi A (sangat baik) untuk penyelenggaraan kearsipan tingkat nasional.

PT Semen Padang meraih penghar gaan Superbrands pada 2015 dari Superbrands, pada Februari 2015. Pada 5 September 2015, PT Semen Padang meraih predikat Bronze untuk kategori Strategic Marketing dan Tactical Mar keting pada ajang BUMN Mar keteers Awards 2015.

Pada 2014, Semen Padang berhasil menjadi juara I Penghargaan Efisiensi Energi Nasional Tahun (PEEN) 2014 dan meraih level Emerging Industry Leader pada Indonesian Indonesian Quality Award (IQA).

Sebelum itu, PT Semen Padang berhasil meraih penghargaan Rintisan Teknologi, penghargaan Industri Hijau dari Menteri Perindustrian, peringkat III Annual Report Award 2013, dan ASEAN Energy Award 2014.

Setelah sukses meraih Good Perfor mance pada ajang Indonesian Quality Award (IQA) tahun 2012 dan 2013, pada 2014, PT Semen Padang naik peringkat ke level Emerging Industry Leader dan mendapat penghargaan Gold untuk kenaikan skor tertinggi. Di tingkat regional, Semen Padang sukses meraih ASEAN Energy Award 2014. ¦ ed: mansyur faqih

***

Memulai Karier dari Staf SDM

Benny Wendry adalah pejabat karier di Semen Padang. Putra Minang asli kelahiran Padang, 1 Mei 1969 itu telah menghabiskan lebih 20 tahun kariernya di pabrik semen tertua di Indonesia itu. Berdiri pada 18 Maret 1910, pada 2015 usia Semen Padang genap 105 tahun.

Karier Benny Wendry dimulai dari bawah sekali hingga akhirnya dia menjadi seorang chief excecutive officer (CEO) pada usia 45 tahun. Usia yang relatif muda untuk jabatan CEO atau direktur utama sebuah badan usaha milik negara (BUMN) terkemuka.

Benny memulai kariernya di Semen Padang sebagai staf orientasi di departemen SDM pada 1994-1995, kemudian staf magang di departemen produksi II/III (1995-1996), kepala Bidang Cement Mill 2 (1996-1998), dan kepala Bidang Kiln & Coal Mill II (1998-1999).

Pada 1999-2001, Benny mendapat tugas belajar dengan posisi sebagai ahli muda 2 di Departemen SDM, yang kemudian ditempatkan sebagai ahli muda 1 Staf Litbang Teknik (2001- 2002). Selanjutnya, lelaki yang pen diam, tapi pandai menjalin hubungan baik (relationship) itu dipercaya memegang jabatan kepala biro pengembangan usaha (2002-2003) dan kepala Biro Humas (2003-2006).

Pada 2008-2011, Benny menjabat kepala Departemen Litbang, kemudian kepala Sekretariat Perusahaan (2008-2011), dan direktur pemasaran (2011). Jabatan berikutnya adalah direktur komersial dan direktur keuangan. Ia pun sempat rangkap jabatan direktur keuangan dan plt direktur utama setelah meninggalnya Munadi Arifin. Akhirnya pada 10 November 2014, Benny Wendry ditetapkan sebagai pimpinan puncak PT Semen Padang.

Meski berasal dari keluarga biasa, Benny Wendry menunjukkan bahwa kesederhanaan bukan hambatan untuk berprestasi. Sulung dari empat bersaudara ini sejak SD sampai sekolah menengah selalu meraih juara pertama. Ia pun lulus dari Jurusan Teknik Kimia ITB Bandung (1989) dan Magister Manajemen Universitas Gadjah Mada (1999) dengan predikat cum laude.

Hobinya yang utama adalah naik sepeda dan sesekali bermain golf. Walaupun sebenarnya tidak terlalu hobi menyanyi, Benny kini bisa menyanyikan dua atau tiga lagu kalau diminta tampil di panggung. "Kalau diminta orang menyanyi, kita tidak bagus menolak. Satu dua lagu harus bisa, istilahnya lagu kebangsaan," tutur Benny.

Menikah dengan seorang dokter, Rini Beladona, Benny kini dikaruniai dua anak lelaki, yakni Muhammad Fajri Pratama dan Fariz Hidayat.

Benny mengaku mendapatkan inspirasi tentang kepemimpinan de ngan mencontoh sifat Nabi Muham mad SAW, yakni shiddiq (benar), amanah (dapat dipercaya), tabligh (menyampaikan), dan fathonah (cerdas). "Sifat-sifat itu sama dengan hasil penelitian di berbagai negara tentang sifat yang paling dikagumi orang dari pemimpinnya, yakni honest, forward-looking, inspiring, dan competent. Pola ini konsisten di semua negara," kata Benny.

Dari hasil studi itu, kata Benny, kejujuran (honest) ditempatkan pada urutan paling atas. Selanjutnya, outward looking, ke mana arah yang hendak dituju, inspiring, memberikan inspirasi atau sama dengan sifat tabligh, dan kompetensi (fathonah).

Terkait dengan kompetensi, ujar Benny, harus diseimbangkan antara kecerdasan dan emosional. Logika harus diseimbangkan dengan perasaan dan akal. "Dalam mempertimbangkan sesuatu harus lebih menyeluruh," kata Benny. ¦ ed: mansyur faqih

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement