Senin 15 Aug 2016 16:00 WIB

BINCANG BISNIS- Tony Keusgen, Country Director Google Indonesia: Membuat Internet Lebih Indonesia

Red:

Google memandang Indonesia sebagai salah satu negara penting terkait perkembangan internet di kawasan Asia Tenggara. Malah, Google me man dang Indonesia sebagai salah satu negara dari dua negara, selain India, yang bakal memiliki penetrasi pengguna internet yang pesat dalam lima tahun mendatang.

Perusahaan itu pun menyebut Indonesia akan menjadi mesin penggerak digital untuk kawasan Asia Tenggara. Hal ini antara lain berkat dukungan ekosistem penuh, jumlah start up yang bakal mun cul, dan dukungan pemerintah yang berkomit men menciptakan lebih dari seribu start up hingga 2020.

Perusahaan teknologi asal Amerika Serikat ini kemudian memutuskan untuk mendirikan per usahaan di Tanah Air sejak 2011. Hadir di Indo nesia, Goo gle menyatakan akan membantu untuk mening katkan lingkungan internet di nusantara, yang pada akhirnya akan mendorong bisnis masyarakat dan perekonomian negara.

Di kantornya di bilangan Senayan, Jakarta, be lum lama ini, Country Director Google Indonesia Tony Keusgen bercerita banyak mengenai per kembangan internet dan cita-cita perusahaan yang bermarkas di Mountain View, California tersebut.

Tony juga berbicara mengenai Youtube dan karakteristik pengguna internet Indonesia dalam mengunggah video. Berikut petikan wawancara dengan Tony kepada kepada wartawan Republika Mansyur Faqih dan Dian Fath Risalah.

Bagaimana Google melihat karakteristik pengguna internet di Indonesia?

Saya baru tujuh bulan di Indo nesia, untuk memahami karakter peng guna internet di sini. Sebelum nya, saya menghabiskan waktu em pat tahun bersama Google di New Zea land dan empat tahun juga di Sydney. Dari pengalaman itu, saya dengan senang bisa mengatakan, se berapa besar internet dapat meng ubah industri di New Zealand. Tapi, kita berbicara tentang sebuah negara dengan penduduk 4,5 juta orang.

Sementara Indonesia, memiliki lebih dari 20 kali lebih banyak peng guna internet ketimbang New Zea land. Hal yang saya pelajari dari itu, volume akan menghasilkan dampak. Ada kapasitas lebih besar untuk ino vasi berpikir dalam menyelesaikan masalah dengan menggunakan inter net di Indonesia. Itu sangat menarik. Jika kita lihat konteks makro me ngenai situasi yang sangat unik ter kait dengan penggunaan internet, ha nya ada dua negara yang dalam ku run waktu lima tahun ke depan yang jumlah populasi internetnya bakal me ningkat, yaitu Indonesia dan India.

Angka-angka itu sangat menjan jikan dan menjadi alasan kami untuk hadir di sini dan menyiapkan kantor pa da 2011, untuk benar-benar beker ja di sini. Bagaimana kami menjadi kan pendekatan secara lokal di Indo nesia. Kami punya orang-orang yang tinggal di sini, termasuk saya, untuk dapat memahami bagaimana masya rakat Indonesia menggunakan in ternet.

Atau bagaimana internet dapat membantu masyarakat Indonesia. Selain itu, bagaimana agar ma syara kat Indonesia juga dapat memahami internet dengan cara yang paling baik, terutama produk Google, mulai dari Gmail, Google Maps, Youtube, blog, mesin pencarian, dan sebagainya.

Bagaimana Google melihat masa depan internet di Indone sia?

Kami sangat yakin bahwa Indo nesia akan menjadi mesin penggerak digital di Asia Tenggara. Jika kita lihat dalam lima tahun, yang akan mendorong hal itu, yakni ekosistem penuh, jumlah start up yang bakal muncul, dan komitmen pemerintah yang mengatakan akan membantu mendirikan lebih dari seribu start up hingga 2020.

Kami mendukung penuh inisiatif tersebut dan berpikir bahwa itu meru pakan perilaku yang memang seharusnya dilakukan oleh peme rintah, untuk dapat meningkatkan perekonomian digital di kawasan Asia Tenggara. Saya rasa, langkah itu akan membuat perekonomian digital Indonesia dapat menjangkau negaranegara lain. Itu yang membuat kami sa ngat bersemangat.

Misalnya Traveloka, yang me ngem bangkan bisnisnya hingga nega ra lain. Perusahaan tersebut tidak ha nya meningkatkan pengguna internet di negara ini, tetapi juga membangun kontribusi ekonomi yang lebih besar bagi Indonesia. Saya sangat berse mangat melihat Indonesia bisa lebih memanfaatkan internet untuk meningkatkan ekonomi.

Apa tepatnya peran Google dalam proses tersebut?

Ada banyak inisiatif digital yang kami lakukan di wilayah ini. Pertama, ketika Presiden Jokowi mendatangi Googleplex, markas Google di Cali fornia, AS, pada tahun ini, dia me nyam paikan pandangannya tentang masa depan digital Indonesia. Saya sangat terkesan dengan pemikiran dia dan timnya.

Pada kesempatan itu, Google menyampaikan komitmen untuk memberikan pelatihan kepada 100 ribu pengembang mobile android pada 2020. Ini bukan angka kecil yang harus dikejar. Kami menyadari ketika satu start up muncul, akan mendorong start up lainnya. Strategi ini akan mendukung visi peme rintah. Tak hanya itu, akan banyak bisnis lain yang membutuhkan keteram pilan ini, yaitu orang-orang yang me ngerti bagaimana mengembangkan aplikasi mobile.

Ada tiga cara yang kami lakukan untuk melakukan itu. Pertama, yaitu kursus daring dengan materi yang telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia. Kedua, kursus di pergu ruan tinggi untuk para mahasiswa komputer tingkat akhir. Ketiga, meng gabungkan konsep kursus daring (online) dan luring (offline), yaitu yang kami sebut Indonesia Android Kejar.

Program ini menggabungkan pelatihan tatap muka serta daring dan telah berjalan di lima kota di Indonesia, dengan jumlah peserta mencapai 2.655 orang. Menariknya, kami memiliki 453 perempuan dalam program itu.

Jika internet Indonesia dan Google bertumbuh, bagaimana dengan kompetitor yang juga bermain di segmen yang sama dengan Google?

Kami selalu mengatakan, kami yakin dengan open web, dan kami ya kin dengan kompetisi terbuka karena akan mendorong inovasi. Saya rasa itu akan menjadi hal yang bagus. Semakin terbuka dengan internet, akan semakin mudah diakses oleh individu, perusahaan, UMKM, LSM untuk berinovasi.

Misalnya saja Gojek sebagai ino vasi yang digunakan untuk memu dahkan transportasi dan pengiriman. Prinsip ini tidak berbeda dengan cara pandang Google. Kami menjalankan banyak hal berbasis internet. Nah, hampir semua platform kami itu si fatnya gratis. Jika Anda memilih un tuk menonton Youtube, kami berte rima kasih.

Tapi, itu sepenuhnya keputusan Anda. Kami hanya memastikan bah wa pengguna dapat mengunggah kontennya dengan mudah, dan apa yang ada di Youtube Anda sesuai dengan yang Anda sukai, yang khusus dibuat untuk Anda. Ini yang membedakan Youtube dengan platform berbasis video lain.

Siapa kompetitor terbesar Google di Indonesia?

Kami tidak memandang dunia dengan melihat hanya ada kom pe titor tertentu. Tapi, tantangan Google di bisnis kami adalah bagaimana dapat membuat internet di Indonesia menjadi lebih cepat, infrastruktur, kecepatan, biaya data. Ini tantangan besar yang harus kami selesaikan untuk membuat internet menjadi lebih baik dan terjangkau bagi ma sya rakat Indonesia. Jadi semuanya, selalu kembali kepada pengguna, apa yang mereka inginkan, apa yang mendorong mereka. Itu yang men jadi hal yang penting bagi kami.

Bagaimana Google melihat masalah kecepatan internet di In donesia yang masih 2,2 Mbps?

Satu hal yang kami pelajari dari masalah kecepatan internet adalah di satu sisi, kami memang meng inginkan kecepatan internet untuk dapat bertambah cepat, seperti hal nya masyarakat. Tapi, kita tidak bisa sekadar mempermasalahkan menga pa internet tidak bisa berjalan secepat yang diinginkan.

Alasannya, ada hal besar lain yang justru kami pelajari dari Indo nesia, yaitu bisnis dan pengem bang an produk kami mengalami per ubahan karena negara seperti Indo nesia. Misalnya, kami ada tim yang mengembangkan produk untuk internet berkecepatan rendah.

Ini perubahan besar karena sebe lumnya kami selalu mengembangkan produk canggih, dengan lingkungan berkecepatan tinggi seperti di Silicon Valley. Sementara sekarang, kami mencoba mengembangkan produk untuk pasar seperti Indonesia. Jadi bisa dikatakan bahwa karena itu, pengalaman Google di Indonesia telah membantu pengembangan produk menjadi lebih baik.

Saat ini juga banyak produk kami yang bekerja secara luring, seperti Google Map dan Youtube, yang mem bantu masyarakat di negara yang tidak memiliki kecepatan internet tinggi.

Apakah ada produk khusus yang memang Google buat un tuk Indonesia?

Android One itu khusus untuk Indonesia dan India, tapi pertama kali diluncurkan di India, tahun lalu. Ini merupakan telepon pintar dengan harga murah, di bawah 100 dolar AS. Anda tidak bisa membelinya di AS. Youtube Broadcast Box juga khusus untuk Indonesia.

Youtube merupakan salah satu hal yang menarik dalam bisnis Goo gle di sini, karena terjadi peningkatan minat yang belakangan sangat feno me nal. Jumlah video yang diunggah ke Youtube di Indonesia selama se tahun pada kuartal tiga 2015 me ningkat 600 persen. Ini merupakan pengunggahan konten terbesar di regional.

Apa artinya untuk Indonesia? Se cara konstan, untuk melokalisasi platform global adalah dengan kon ten lokal. Semakin banyak orang yang mengunggah konten lokal, artinya se makin banyak orang yang akan men dapatkan konten lokal. Sebagai contoh adalah Bayu Skak, pemuda asal Ma lang yang mengunggah kon ten komedi Jawa dari tempat tidurnya.

Ada 90 ribu orang Jawa di Indo nesia, itu tiga kali Kanada. Bayu sa ngat cerdas, dia melihat ada penon ton dan mengunggah konten unik yang menghibur, membuatnya bisa mendapatkan penonton hanya dari tempat tidur. Yang dia lakukan adalah melokalisasi platform global.

Ini juga alasan kami melakukan Youtube Broadcast Box. Jadi, kami membuat studio mini dan kami mem bawa pembuat video, editor, pe nulis, juga peralatan untuk mem bantu masyarakat dalam membuat video lebih baik. Ini merupakan hal pertama di dunia yang kami lakukan di Indonesia.

Video akan menjadi masa de pan internet?

Youtube dan video pasti akan menjadi bagian besar dari kehidupan sehari-hari masyarakat di Indonesia. Saya sudah sampaikan mengenai jumlah unggahan video. Parameter lainnya, yaitu waktu tonton. Tahun lalu, waktu tonton itu meningkat hingga 130 persen di Youtube. Untuk penggunaan mobile, peningkatannya mencapai 250 persen, 60 persen orang menonton Youtube dari mobile.

Jadi, pengguna itu ingin menik mati konten kapan pun, di mana saja, dan dalam perangkat apa pun yang mereka inginkan. Maka artinya, pe rilaku pengguna akan mengacu se perti itu. Prinsipnya sama untuk per iklanan. Tantangan dari periklanan adalah untuk menjangkau audiens.

Pengiklan biasanya bertanya, "Apakah ada orang yang menonton iklan saya ketika tayang di televisi?" Tapi, dengan platform seperti You tube, kami menawarkan iklan yang dapat dihindari jika memang penggu na tidak ingin menyaksikan. Ini per ubahan masif dari periklanan. Jadi, pengguna masih menonton iklan, tapi iklan yang mereka lihat adalah yang mereka pilih.

Bagaimana Anda melihat Google di Indonesia pada lima atau 10 tahun ke depan?

Sangat sulit untuk melihat dalam horizon yang lebih luas karena perkembangan yang terjadi bergerak sangat cepat. Perubahan dalam lima tahun belakangan saja sudah cukup luar biasa. Tapi, saya yakin bahwa sebagai entitas bisnis Google telah melakukan investasi yang tepat pada saat ini, dan akan memberikan dam pak signifikan terhadap Indonesia pada masa mendatang.

Saya berharap pada 2020, Google dapat memberikan kontribusi yang lebih besar bagi masyarakat Indone sia, Asia Tenggara, dan global. Untuk Indonesia, seperti saya sampaikan, dapat menjadi mesin penggerak digital di Asia Tenggara.

Bagaimana Anda menjelas kan Google di Indonesia dalam kalimat singkat?

Peran Google di Indonesia, yaitu untuk membantu konsumen dan bisnis serta organisasi untuk mema hami, bagaimana menggunakan in ternet melalui produk-produk Google. Singkatnya, membuat inter net menjadi lebih Indonesia melalui produk-produk Google.

***

Belajar Gitar Saat Macet

Bagi kebanyakan orang, macet menjadi masalah yang kerap tak bisa dihindari. Menghabiskan wak tu berjam-jam di jalan, macet dianggap se ba gai faktor penghambat bagi perkembangan masya rakat dan negara. Terutama di Jakarta, dengan kema cetannya yang telah dirasakan oleh kalangan ekspatriat. Namun, bagi Country Director Google Indonesia Tony Keusgen, macet bisa menjadi sesuatu yang lain. Baginya, macet justru bisa menjadi momentum untuk meningkatkan kompetensi diri.

"Dengan internet, orang bisa melaku kan banyak hal ketika terjebak macet di ja lan. Saya membayangkan orang bisa meng isi waktunya dengan lebih baik," katanya kepada Republika di kantornya di bilangan Senayan, Jakarta, belum lama ini.

Menurut dia, dengan perkembangan teknologi yang ada, bukan suatu hal yang mustahil ketika macet sese orang menda patkan perawatan kecantikan secara mobile. Hal ini bisa saja dilakukan, mengingat sudah ada per usahaan pengembang yang sukses dengan aplikasi Gojek.

"Jadi, ketika macet, mereka tinggal gunakan ponsel pintarnya dan memesan layanan facial. Dua-tiga jam yang mereka habiskan pada saat macet akan menjadi lebih bermanfaat," kata orang nomor satu di Google Indonesia sejak awal 2016 tersebut.

Dia mengatakan, hal ini tak hanya sebatas ide. Dalam kesehariannya, Tony telah menikmati kemacetan dengan belajar bermain gitar. "Saya belajar gitar. Saya lakukan itu hampir setiap hari. Jadi saya menyiapkan gitar di mobil saya dan belajar menggunakannya secara daring," ujar pria yang juga pernah bekerja di Macqua rie Telecom dan Merck Pharmaceuticals tersebut.

Menyebut Gojek, Hijup.com, dan Traveloka, Tony melihat orang Indonesia memiliki kreativitas untuk menjadikan hal-hal yang dipandang biasa menjadi sumber pendapatan masyarakat. Karena itu, ia pun yakin jika macet bisa menjadi potensi untuk menggerakkan pereko nomian.

Apalagi, pemerintah telah berkomit men untuk menciptakan seribu start up pada 2020. Google pun menyambut visi tersebut dengan berkomitmen untuk memberikan pelatihan kepada 100 ribu pengembang mobile android pada 2020. Bagaimana dengan Tony dan pelajaran gitar pada saat macetnya? "Ke mam puan saya masih buruk," katanya sam bil tertawa. "Tapi, saya terus belajar."    ed: Mansyur Faqih 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement