REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kecelakaan yang terjadi itu tidak bisa dianggap sepele. Keselamatan pengguna jalan harus dijadikan prioritas. Kesadaran keselamatan berkendara ada baiknya ditanamkan sejak dini, mengingat tingginya angka kecelakaan kendaraan bermotor di Indonesia, khususnya Jakarta.
Banyaknya kecelakaan yang terjadi di jalan merupakan masalah yang sangat serius. Dari beberapa kasus kecelakaan di jalan yang terjadi, terlihat bahwa penyebab utama terjadinya kecelakaan lalu lintas diakibatkan oleh kurangnya kesadaran pengendara akan tata karma berlalu lintas dan juga kurangnya pemahaman akan rambu lalu lintas.
"Kalau diajarkan sejak kecil, harapannya pas sudah dewasa bisa membawa ilmu yang didapat hari ini hingga bisa menularkan ke pada orang-orang sekitar," kata Health Safety Environtment Quality Manager PT Total Oil Indonesia, Yordi Subekti, di Jakarta, Jumat (25/11).
Berdasarkan catatan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, angka pelanggaran lalu lintas di Jakarta periode Februari-Maret 2016 mengalami penurunan. Namun begitu angka kecelakaan masih cukup tinggi dan pelanggar paling banyak berasal dari kalangan di bawah umur.
Pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) menempati angka tertinggi terkait pelanggaran lalu lintas sebanyak 62.982 kasus. Jumlah tersebut diikuti kalangan mahasiswa sebesar 16.318 kasus.
Selanjutnya, pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak 5.554 kasus. Selain pelanggar usia remaja, kalangan pekerja dan usia dewasa juga terdata turut memberikan kontribusi yang juga relatif tinggi.
"Makanya menjadi 'concern' kami untuk menanamkan kesadaran berlalu lintas dan tatakrama di jalan sejak dini," kata Yordi.
Kondisi tersebut kemudian mengawali langkah PT Total Oil Indonesia mulai menggulirkan serangkaian program edukasi bertajuk ‘Keselamatan Berlalu Lintas’ yang dimulai pada April kemarin. Kegiatan itu diikuti sekitar 60 pelajar kelas 2 dan 3 SD Al Jannah Jakarta di Taman Lalu Lintas Saka Bhayangkara Cibubur.
Kampanye keselamatan berlalu lintas ini merupakan komitmen berkelanjutan dan berkesinambungan dari program edukasi yang telah diinisiasi Total Indonesia. Sebelumnya, pada 2015 lalu Total Indonesia juga sudah menjalankan program ‘Safe Riding Clinic’ yang diikuti pelajar SMA dan universitas.
Yordi mengatakan, tahun ini Total hanya memberikan edukasi ke sejunlah sekolah dari SD hingga mahasiswa. Dia mengungkapkan, kegiatan itu sudah dilamukan di SMAN 29 Jakarta, SMA Marsudirini Bekasi, Universitas Pancasila, Universitas Mercu Buana Jakarta, dan terakhir SD Al Jannah.
"Ini sifatnya menyeluruh karena yang berkendara itu bukan hanya yang pakai kendaraan, tapi semua. makanya kita tanam dari SD sampai first rider di tingkat SMA," kata Yordi.