Anak muda dan sosial media. Dua kata yang aneh jika dipisahkan saat ini. Saat bangun tidur, barang yang dicari pertama kali oleh rata-rata anak muda adalah telepon pintar. Sekadar melihat status sosial media teman atau mem-posting status baru menyambut hari.
Terlebih saat Ramadhan datang. Berbagai aplikasi muncul untuk memudahkan pengguna sosial media memaksimalkan amalan Ramadhan. Salah satu yang diburu di sosial media kala Ramadhan adalah jadwal kajian.
Pengguna Sosial Media Puspa Rini (25 tahun) mengatakan kini ia lebih suka mencari agenda keislaman via sosial media. "Saya mencari agenda lebih sering di website dan facebook," ujar dia. Karena biasanya agenda di sosial media lebih jelas informasinya dan dapat tersimpan.
Berbeda jika mengetahui agenda dari brosur yang terkadang lupa menyimpan brosurnya. Setiap pekan, Puspa menyimpan 3-4 agenda kajian. Khusus selama Ramadhan, pemilik akun facebook Bonbon Puspa ini telah menyiapkan agenda-agenda taklim hasil pencarian di sosial media.
"Tak hanya mencari, saya juga share ke teman-teman untuk mengajak pergi taklim," ujarnya. Gadis yang berprofesi sebagai bidan di daerah Depok ini berharap setiap pekan ia dapat mengikuti taklim.
Puspa sendiri sering mengikuti beberapa kajian, di antaranya di Majelis Adz Dzikra pimpinan Ustaz Arifin Ilham di Sentul, taklim Man Jadda Wa Jadda, dan kajian remaja Adz Dzikra di Depok.
Akrabnya sosial media dan jamaah dari kalangan anak muda menjadi peluang bagi penyelenggara kajian. Humas Remaja Islam Sunda Kelapa (RISKA) Hafiza el Fira mengatakan sosial media menjadi bagian penting sebagai media informasi bagi remaja yang ingin mengikuti kajian. "Saat ini kita tahu banyak yang menggunakan sosial media dan ini sangat efektif," ujar dia.
Tidak hanya agenda rutin setiap bulan. Ketika Ramadhan tiba seperti saat ini media sosial sangat efektif untuk memberikan informasi agenda.
Saat ini RISKA banyak menggunakan berbagai media sosial di antaranya twitter dengan akun @riskamenteng dan facebook dengan akun Remaja Islam Sunda Kelapa. Selain sosial media, untuk menyebarluaskan informasi agenda kajian pihaknya masih menggunakan spanduk, baliho, dan poster.
Namun, Hafiza mengakui media sosial saat ini jauh lebih efektif dibanding media publikasi seperti poster. Jamaah lebih banyak mengetahui informasi dari media sosial dan lebih cepat karena setiap orang telah memiliki telepon yang canggih.
Bagi RISKA sendiri interaksi di antara jamaah hanya bersifat penyampaian informasi. Karena, setelahnya mereka akan datang di setiap kajian dan mereka dapat berinteraksi lebih lanjut di dunia nyata.
Hafiza mengatakan tidak hanya menyebarkan agenda taklim, akun sosial media juga sering digunakan untuk kultwit mengenai tausiyah yang telah dikaji sebelumnya. "Termasuk hal positif lainnya seperti twit penyemangat untuk ibadah." Akun juga digunakan untuk mencantumkan jadwal imsakiyah dan pengingat waktu shalat.
Selain sosial media, RISKA juga menggunakan website untuk menginformasikan agenda Ramadhan. Website juga digunakan untuk memuat artikel dan video tausiyah yang telah diselenggarakan.
Sama halnya dengan Puspa, pengguna Sosial Media lainnya Mira Wati menggunakan akun sosial media untuk mendapatkan informasi kegiatan pengajian. Mira yang awalnya menjadi jamaah di Ar Rahman Quranic Learning Center ini bisa mendapatkan 2-4 agenda tiap pekan. Mira berharap di tengah-tengah kesibukannya dia dapat selalu hadir dalam setiap kajian.
Pemilik akun twitter @miranyh selalu rutin mengikuti agenda keislaman dan tausiyah di akun @APWAnikah, @AQLislamicenter, @tadaburasma dan @agendasahabat. rep:ratna ajeng tejomukti ed: hafidz muftisany