Jumat 22 Aug 2014 12:00 WIB

Pesan Mulia dari Silaturahim Idul Fitri Al-Irsyad Al-Islamiyah

Red:

Syawal menjadi salah satu momentum yang tepat mempererat silaturahim. Sebab itu, keluarga besar Al-Irsyad Al-Islamiyyah menggelar silaturahim Idul Fitri.

Bertempat di Gedung Palikrama Pegadaian Jl Kramat Raya 162, Jakarta Pusat, acara yang berlangsung pada Kamis (14/8) tersebut dihadiri para jajaran pengurus serta tak kurang dari 400 warga Al-Irsyad. Sejumlah duta besar negara sahabat hadir dalam acara ini, antara lain, dubes Arab Saudi, Sudan, Yaman, Palestina, UEA, dan Kuwait.

Tak lupa, para undangan dari tokoh-tokoh ormas Islam turut menambah kehangatan malam silaturahim ini. Di antaranya, Ketua Umum MUI yang juga Ketum PP Muhammadiyah Prof Din Syamsuddin serta sejumlah tokoh nasional, seperti Dr Anies Baswedan yang merupakan warga Al-Irsyad.      

Menurut Ketua Umum PP Al-Irsyad Al-Islamiyah KH Abdullah Mubarak Aljaidi, secara eksternal Al-Irsyad senantiasa menjalin komunikasi dan kerja sama dengan ormas-ormas Islam dan institusi pemerintah terkait aktivitas organisasi. Dalam kesempatan itu, ia mengutarakan capaian dan perkembangaan organisasi di bidang pendidikan, dakwah, dan sosial.  

Ia juga merespons sepak terjang ISIS. Ia menyatakan, secara tegas Al-Irsyad menolak keberadaan ISIS di Indonesia. Menurutnya, sebagai gerakan radikal, organisasi yang berpusat di Irak ini merusak dan menggangu stabilitas berbangsa dan bernegara dengan filosofi dasar bernegara Pancasila, UUD 45, dan NKRI sebagai negara yang majemuk. "Ini sudah final," katanya.

Dalam sambutan itu pula, ia menyoroti isu Lesbian, Gay, Biseksual, & Transgender (LGBT) . Ia mengimbau Kementerian Agama dan Kejaksaaan untuk melarang beredarnya buku-buku berbau LGBT. 

Termasuk, meminta Kementerian Kesehatan agar merevisi PP berkenaan dengan UU aborsi yang membolehkan aborsi bagi wanita korban perkosaan. Permintaan tersebut agar dalam praktiknya tidak disalahgunakan oknum yang tak bertanggung jawab. "Revisi harus melibatkan ulama dan pakar kesehatan," katanya menegaskan.   

Soal wacana Baha'i dikukuhkan sebagai salah satu agama resmi di Indonesia, tuturnya, Al-Irsyad memiliki sikap tegas. Ia meminta Kemenag agar tidak melakukannya. Biarkanlah Baha'i sebagai bagian dari sebuah aliran atau paham keagamaan yang lebih mendekati sufisme.

Ketua PB Wanita Al-Irsyad, Fahimah Askar, berkesempatan menyampaikan capaian program entrepreneur, seperti operasi katarak, ambulans gratis, serta kegiatan sosial lainnya. 

Sementara, Anies Baswedan mengajak semua pihak untuk mengawal bersama pemerintahan lima tahun ke depan agar berjalan dengan baik sesuai dengan harapan rakyat yang dapat membawa kesejahteraan rakyat. Ia memgimbau agar segenap pihak menjalin kembali silaturahim yang sempat terkoyak selama pilpres. "Usai pertandingan, kita semua adalah kawan," paparnya.   

Hal yang sama disampaikan Din Syamsuddin. Ia mengajak agar melandasi hidup dengan hanif (lurus hati) dan samhah (pandai memberi maaf) sesuai dengan jiwa Islam, yakni alhanafiah samhah. "Para elite politik tetap legowo demi kepentingan bangsa dan negara," paparnya. naskah kiriman Al-Irsyad Al-Islamiyah. ed: nashih nashrullah.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement