Jumat 05 Sep 2014 12:00 WIB

Kajian Al Hikam Daarut Tauhid Jakarta Meneguhkan Keimanan

Red:

Ratusan jamaah, Selasa (2/9), berduyun menuju Masji Al Latief lantai 5 Kompleks Pasaraya Blok M, Jakarta. Meski pusat perbelanjaan di Jakarta Selatan itu masih tampak sepi karena baru buka, lain halnya di lantai paling atas.

Masjid yang bisa menampung jamaah hingga seribu orang itu telah dipenuhi jamaah. Setiap Selasa pekan pertama dan ketiga setiap bulannya pukul 09.30 WIB hingga 12.00 WIB merupakan jadwal kajian rutin kitab Al Hikam yang digelar oleh Daarut Tauhiid (DT) Jakarta.

Kajian kitab yang ditulis oleh Ibnu Athaillah itu diisi oleh pimpinan Pondok Pesantren Daarut Tauhiid KH Abdullah Gymnastiar. Namun, sebelum pria yang akrab disapa Aa Gym tersebut mengisi taklim, kajian sesi pertama diisi oleh Ustaz Edi Abu Marwa dari Dewan Asatidz Daarut Tauhiid Jakarta. Kajian di sesi pertama bersifat tematik dari Alquran.

Pagi itu, Ustaz Edi menyampaikan materi pentingnya shalat. Shalat pada awal waktu, Ustaz Edi mengungkapkan, merupakan amalan yang paling utama. Dalam sebuah hadis bahkan urutan amal terbaik, yakni shalat pada awal waktu, berbakti kepada orang tua, baru berjihad. "Meski tak seberat berjihad namun masih banyak orang yang melalaikan shalat pada awal waktu," katanya.

Melalui azan, Ustaz Edi menerangkan, sesungguhnya Allah memanggil dengan seruan yang indah. Manusia yang masih sibuk dengan pekerjaannya kadang lupa dan tak menghiraukan panggilan dari Yang Menciptakannya. Menurutnya, shalat erat kaitannya dengan rezeki. Seseorang yang tak memiliki kesungguhan dalam shalat rezekinya akan tersendat atau tidak berkah.

Menjelang siang, jamaah semakin memadati masjid. Tak kurang hingga 900 jamaah hadir dalam taklim rutin pada Selasa (2/9). Sesi selanjutnya, kajian Al Hikam diisi langsung oleh Aa Gym. Pagi itu kajian sudah sampai bahasan Al Hikam nomor 65 tentang cahaya Ilahi. Aa Gym menerangkan yang dimaksud dengan cahaya ilahi yang bisa mendekatkan diri kepada Allah salah satunya, yaitu zikir.

Zikir pun, menurut Aa Gym, bisa dilakukan dengan bermacam-macam cara. "Ada zikir lisan dengan mengucap kalimat toyibah, ada zikir tafakur dengan merenungi setiap kejadian," ujarnya. Makna dengan zikir hati menjadi tenteram bisa dilihat dari zikir tafakur.

Aa Gym memisalkan jika ada orang yang menghina kita maka kita selaiknya harus mentafakuri ucapan orang tersebut. Tak mungkin, ia mengungkapkan, ucapan yang dilakukan orang tersebut lepas dari takdir Allah. Dengan memeriksa diri dan meyakini bahwa ucapan tersebut merupakan takdir Allah, hati akan lebih tenteram menerima cacian. "Menafakuri tanpa merendahkan orang lain," kata Aa Gym.

Dengan menghubungkan semua kejadian kepada Allah SWT, niscaya orang akan lebih tenang menghadapi kehidupan. "Karena meyakini semua datangnya dari Allah itu baik," katanya. Jelang shalat Zhuhur taklim diisi tanya jawab. Kemudian, selepas shalat berjamaah dilanjutkan dengan doa dan muhasabah.

Kepala Sub Bagian Dakwah Sosial Daarut Tauhiid Jakarta, Yasir Abu Fakhri, menjelaskan kajian rutin Al Hikam di Pasaraya Blok M sudah berjalan selama tiga tahun. Kegiatan ini bekerja sama dengan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Al-Latief Pasaraya Blok M. Menurut Yasir, salah satu kendala taklim di pusat perbelanjaan, yakni menyesuaikan jam buka mal. "Mal buka pukul 10.00 WIB, kita kajian mulai 09.30 WIB," ujarnya.

Meski begitu, tak menyurutkan jamaah untuk mendatangi kajian tematik tersebut. "Karena, Al Hikam yang diisi Aa Gym hanya di dua tempat. Di sini (Pasaraya) dan di DT Bandung saja," katanya. DT Jakarta sengaja mengetengahkan kajian Al Hikam berseri karena kitab ini sangat spesial dan sedikit yang bisa menyampaikan dengan cara yang sederhana. "Aa Gym adalah satu yang bisa menyampaikan sekaligus mengemasnya dengan cara sederhana."

Selain di Pasaraya Blok M, DT Jakarta juga menggelar kajian Aa Gym di Masjid Istiqlal, Masjid Baitul Ihsan Bank Indonesia (BI), dan Masjid Daarut Tauhiid Cipaku Jakarta. "Kajian di Istiqlal tiap Ahad pekan kedua tentang tauhid, kajian di BI tiap Senin pekan keempat tentang asmaul husna, dan di Cipaku Sabtu pekan ketiga," ujarnya memaparkan. Selain Aa Gym, ustaz-ustaz yang mengisi kajian yang digelar DT Jakarta, yakni Ustaz Edi Abu Marwa, Ustaz Tengku Zulkarnaen, Ustaz Hilman Rosyad, Ustaz Miftahuddin, dan dari Dewan Asatidz DT Jakarta.

Selain kajian rutin, DT Jakarta juga menggelar kajian dan tahsin Muslimah setiap Sabtu pagi, tahsin untuk ikhwan setiap Selasa, Bina Islam khusus mualaf, mabit tauhid pada akhir pekan, dan donor darah. ed:hafidz muftisany

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement