JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan melakukan pengadaan buku lagi pada semester kedua Kurikulum 2013. Pemerintah daerah diberikan dua opsi soal pengadaan bukut tersebut untuk mencegah keterlambatan pengiriman buku.
"Kami memberikan opsi kepada pemerintah daerah, apakah mau mengadakan buku semester dua Kurikulum 2013 dengan sistem lelang melalui LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah) atau mereka melakukan lelang pengadaan buku secara mandiri. Mereka diminta memilih dua opsi tersebut," kata Musliar.
Ternyata, ujar Musliar, dari 404 kabupaten/kota sebanyak 79 persen memilih menggunakan sistem lelang pengadaan buku melalui LKPP. Hanya sebanyak 11 persen yang memilih lelang secara mandiri sedangkan 10 persen belum memberikan konfirmasi.
Sebenarnya, kata Musliar, dari data tersebut pemerintah kabupaten/kota tidak mau repot sebab menurut mereka lebih efisien lewat LKPP. Kalau lelang secara mandiri pasti banyak urusannya.
Musliar mengakui, pencetakan buku melalui lelang yang dilakukan LKPP merupakan model pengadaan buku yang paling efisien dan efektif. Sekolah tinggal memesan buku secara online ke percetakan pemenang tender.
Saat ini, kata Musliar, untuk mempercepat pendistribusian buku-buku, ia terus bekerja keras. "Saya pergi ke lapangan, jika ada percetakan yang kekurangan kertas, saya pertemukan mereka dengan perusahaan kertas Sinarmas untuk mendapat tambahan kertas, kalau ada yang kurang dana maka dipertemukan dengan bank," katanya.
Musliar juga menegaskan, keterlambatan pengiriman buku Kurikulum 2013 bukan berarti pembelajaran di berbagai sekolah tidak jalan. "Kami sudah mengantisipasi dengan mengirim CD yang bisa di-download dan difotokopi untuk membantu pembelajaran para siswa di kelas," ujarnya.
Menurut Musliar, tidak perlu ada keluhan lagi soal biaya fotokopi buku Kurikulum 2013 yang mahal. "Fotokopi buku boleh menggunakan Biaya Operasional Sekolah (BOS)," katanya. Sementara itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan, lebih dari 2,6 juta orang di seluruh Indonesia telah mengunduh (download) buku-buku Kurikulum 2013 melalui website Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
"Itu dari laporan sampai tadi pagi yang saya terima, sudah ada lebih 2,6 juta orang yang mengunduh buku Kurikulum 2013 melalui web yang kita miliki," kata Mohammad Nuh saat peresmian 29 gedung sekolah se-Nusa Tenggara Barat (NTB), di Praya, Kabupaten Lombok Tengah, Sabtu (6/9).
Selain layanan melalui situs di kementerian untuk mempercepat proses penerapan kurikulum 2013, Nuh mengatakan, pihaknya juga telah membagikan kepingan CD kepada seluruh sekolah. Kendati demikian, pihaknya terus mendorong kepada perusahaan yang telah diberi tugas membuat buku Kurikulum 2013 untuk secepatnya menyelesaikan dan mendistribusikannya ke seluruh daerah. rep:dyah ratna meta novia ed: muhammad hafil