Rabu 18 Jun 2014 14:00 WIB

Turunnya Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi AS

Red:

Dana Moneter Internasional (IMF) merevisi ke bawah proyeksi pertumbuhan ekonomi AS. AS diprediksikan hanya dapat tumbuh dua persen tahun ini. Sebelumnya, IMF memprediksi AS dapat tumbuh pada 2,8 persen.

IMF mengatakan, revisi disebabkan oleh lemahnya pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2014 yang hanya mencapai satu persen. "Data terakhir menunjukkan adanya perbaikan aktivitas, tetapi pertumbuhan hanya akan sebesar dua persen pada tahun ini karena umur populasi dan pertumbuhan produktivitas yang lambat," ujar IMF.

Untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan pengentasan kemiskinan, IMF meminta AS untuk meningkatkan upah minimum yang saat ini sebesar 38 persen dari rata-rata. Angka tersebut dinilai berada di bawah standar internasional.

IMF juga memprediksikan ekonomi akan benar-benar pulih pada 2017 dengan inflasi yang diprediksikan rendah. "Jika itu terjadi, suku bunga AS dapat bertahan pada nol persen melebihi pertengahan 2015," katanya.

Pasar keuangan AS dinilai dapat bergejolak jika bank sentral AS, the Fed, menaikkan suku bunga. Oleh karena itu, IMF meminta agar the Fed selalu melakukan konferensi pers usai rapat dewan sehingga kestabilan keuangan akan lebih jelas.

Sementara itu, data manufaktur dan aktivitas pabrik di AS pada Mei meningkat tajam. Hal tersebut mengindikasikan pertumbuhan ekonomi AS akan menguat pada kuartal ini. Pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal II diprediksikan mencapai empat persen. "Angka yang keluar hari ini menunjukkan perbaikan ekonomi AS," ujar Kepala Ekonom Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Chris Rupkey.

Produksi pabrik pada Mei meningkat 0,6 persen karena produksi yang meningkat hampir di semua sektor industri. Pada bulan sebelumnya, produksi sempat turun 0,1 persen. Peningkatan hasil produksi manufaktur dipimpin oleh sektor kendaraan bermotor yang tumbuh sebesar 1,5 persen.

Sektor permesinan, komputer dan elektronik, peralatan listrik, serta peralatan berbahan metal juga menunjukkan peningkatan. "Penguatan di sektor ini menunjukkan pondasi dari pertumbuhan pada masa depan," kata Ekonom FTN Financial Jay Morelock.

New York Federal Reserve mengatakan, indeks kondisi bisnis umum meningkat menjadi 19,28. Angka tersebut paling tinggi sejak Juni 2010. Aktivitas pabrik di negara bagian tersebut mencapai titik tertinggi dalam empat tahun terakhir. Pergudangan juga meningkat yang mengindikasikan adanya peningkatan pertumbuhan ekonomi.

Gubernur the Fed Janet Yellen mengungkapkan, meskipun mulai mengalami perbaikan pertumbuhan eknomi, Amerika memiliki banyak alasan untuk merasa seolah-olah ekonominya masih mengalami resesi. Dan, karena itulah bank sentral mencoba meningkatkan situasinya.

Yellen mengungkapkan, hampir lima tahun resesi besar berlalu. Namun, masih sulit bagi warga AS untuk mencari pekerjaan. Bagi mereka yang bekerja, peningkatan upah lebih lambat dari biasanya. "Masih ada yang merasa ekonomi dan pasar kerja belum kembali normal. Pemulihan ekonomi masih terasa seperti resesi," ujarnya, seperti dilansir New York Times.

rep:satya festiani ed: fitria andayani

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement