JAKARTA — Emiten transportasi PT Eka Sari Lorena Transport Tbk (LRNA) membukukan kinerja operasional yang kurang memuaskan sepanjang tahun 2013. Sepanjang tahun kemarin, Lorena mencatat penurunan pendapatan. Total pendapatan Lorena selama 2013 sebesar Rp 154,31 miliar. Nilai ini turun 10,27 persen dibandingkan pendapatan sepanjang 2012, yaitu Rp 171,98 miliar.
Pendapatan terbesar diperoleh dari sektor antarkota antarprovinsi (AKAP), yaitu 79,1 persen dari total pendapatan. Sisanya diperoleh dari sektor bus Transjakarta. Turunnya pendapatan disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya karena usia armada bus AKAP cukup tua. "Rata-rata usia armada AKAP, yakni 12,8 tahun. Akibatnya, performa ketepatan waktu (OTP) rendah dan inefisiensi tinggi," kata Investor Relation dan Senior Technical Advisor Lorena, Dwi Rianta Soerbakti, di Jakarta, Senin (30/9).
Selain usia armada, penurunan didorong oleh buruknya infrastruktur di hampir seluruh trayek. Infrastruktur yang buruk akan memperlambat waktu tempuh. Lorena juga mencatat adanya peningkatan jumlah pemudik Lebaran yang menggunakan sepeda motor. Sehingga, jumlah yang menggunakan bus berkurang. Hal ini terlihat dari jumlah kursi yang tersedia cukup banyak.
Alasan lain yang membuat pendapatan turun, yaitu realisasi kerja operasi harian Transjakarta. Operasi yang tidak tertata dengan baik menurunkan jumlah kilometer tempuh.
Selain itu, total aset Lorena sepanjang 2013 meningkat 5,14 persen menjadi Rp 239,66 miliar dari Rp 227,94 miliar. Total liabilitas perseroan meningkat dari Rp 89,91 miliar menjadi Rp 95,09 miliar.
Turunnya pendapatan usaha membuat laba bruto perseroan pada 2013 ikut turun dari Rp 46,16 miliar menjadi Rp 45,72 miliar. Laba bersih turun drastis dari Rp 7,176 miliar menjadi Rp 3,194 miliar. Laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) menjadi Rp 34,78 miliar dari Rp 45,36 miliar.
Tahun ini, Lorena memproyeksikan pertumbuhan pendapatan usaha sebesar 51,56 persen menjadi Rp 233,88 miliar. Laba bruto diproyeksikan sebesar Rp 80,74 miliar. Sedangkan, laba bersih ditargetkan Rp 28,93 miliar. EBITDA diproyeksikan meningkat hampir dua kali lipat menjadi Rp 62,08 miliar.
Untuk itu, perseroan akan menambah 50 unit bus baru pada Juli 2014. dan penjualan tiket via online.
rep:friska yolandha ed: zaky al hamzah