JAKARTA — PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) tetap fokus pada segmen penyaluran kredit di sektor perumahan. Bank pelat merah ini mengalokasikan 85 persen pembiayaannya untuk kredit perumahan.
Direktur Utama BTN Maryono mengatakan, mayoritas kredit yang disalurkan bank pelat merah tersebut tetap diberikan untuk sektor perumahan. Saat ini, seluruh portofolio pembiayaan BTN mencapai Rp 135 triliun. "Dari total pembiayaan itu, 85 persen atau sekitar Rp 111 triliun disalurkan untuk sektor perumahan," ujarnya di Jakarta, Sabtu (16/8).
BTN, kata Maryono, juga aktif terlibat dalam program penyaluran subsidi perumahan yang dikeluarkan pemerintah. Melalui program pemerintah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), setiap tahun BTN sanggup menyalurkan 95 persen sampai 96 persen dari total FLPP. Padahal, BTN hanyalah satu dari sekitar 24 bank penyalur yang ditunjuk pemerintah.
Menurut Maryono, BTN juga ikut mempercepat pembiayaan perumahan. Salah satu caranya melalui ajang BTN Property Expo yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC) pada 16-24 Agustus 2014.
Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz menilai bahwa BTN masih memiliki kekurangan dari sisi ritel. "BTN perlu meningkatkan ritelnya untuk meraih tabungan masyarakat di seluruh Tanah Air," katanya. BTN masih memimpin pangsa pasar pembiayaan perumahan nasional dengan porsi KPR sebesar 24 persen.
Selain itu, hasil survei Bank Indonesia (BI) menyebutkan bahwa kredit pemilikan rumah (KPR) masih menjadi pilihan utama dalam melakukan transaksi pembelian properti. Sebanyak 73,69 persen konsumen tercatat masih memilih KPR. Sisanya, yakni 14,13 persen, memilih tunai bertahap dan 12,17 persen memilih tunai.
Direktur Eksekutif Departemen Statistik BI Hendy Sulistiowaty mengatakan, peningkatan pertumbuhan penjualan properti tecermin dari naiknya angka pertumbuhan penyaluran kredit perbankan pada sektor properti. Pada kuartal II 2014, total KPR sebesar Rp 301,53 triliun, tumbuh 5,93 persen dibanding kuartal sebelumnya. Sedangkan pada kuartal I 2014, pertumbuhan KPR hanya sebesar 1,14 persen. "Pertumbuhan KPR sedang rebound setelah sebelumnya sempat turun," ujar Hendy. Menurutnya, suku bunga juga berperan dalam pertumbuhan penjualan properti. rep:budi raharjo/satya festiani ed: teguh firmansyah