oleh:Aghia Khumaesti -- Pemenangnya langsung terbang ke Shanghai,Cina.
Puluhan cewek itu beraksi menjadi bajak laut. Jangan salah, para cewek yang datang dari berbagai kota di Tanah Air itu bukan berniat untuk memburu dan merampok kapal-kapal yang melintas di perairan nusantara. Justru, mereka itu siap bertualang untuk menyelamatkan laut.
Ya, ternyata itu merupakan aksi dari para pelajar perempuan SMA sederajat kelas X yang ikut terlibat dalam ajang L’Oreal Girls Science Camp (LGSC) 2014.
Mengapa bajak laut? Ini karena tema ajang sains itu kali ini seputar oceanografi. Tema ini dipilih sebagai tema kompetisi tahun ini untuk menemukan solusi dalam melestarikan kualitas air di Indonesia.
Mereka yang terpilih ini merupakan siswi kelas X yang lolos mempresentasikan karya tulis mengenai oceanografi. “Meski masih muda, mereka tertarik dan mau belajar banyak soal ilmu kelautan, tapi dengan cara fun. Mereka pun ikutan science pirate, tema game tahun ini,” kata manajer CSR L’Oreal Indonesia Ovidia Nomia. Selain itu, tema oceanografi ini diambil karena dua per tiga wilayah Indonesia merupakan perairan.
Sedangkan masyarakatnya masih kurang peduli akan biota dan pelestarian laut itu sendiri akibat banyaknya pencemaran dan kerusakan yang terjadi. Beraksi bak bajak laut, para peserta kamp sains ini justru diajak untuk menyelamatkan lingkungan laut. Caranya dengan mengobservasi biota laut dan penyebab kerusakannya. Mereka kemudian membuat inovasi alat sains untuk membantu masyarakat melestarikan kebersihan dan pelestarian laut. “Dengan ada ide-ide baru dari siswa peserta LGSC ini bisa membuat penelitian baru di bidang kelautan untuk menjawab tantangan oceanografi selama ini yang memang belum tereksplorasi dan membutuhkan riset maksimal,” ujar Kepala UPT LPKSDMO Pulau Pari Triyono.
Sekitar 15 tim sekolah yang lolos merupakan hasil seleksi yang ketat dari karya tulis dan presentasi mengenai penemuan, penelitan, atau alat yang terkait soal oceanografi di Indonesia yang mereka kirimkan ke pihak L’Oreal sebelumnya. Setelah diseleksi, mereka diberikan pertanyaan ujian lanjutan, dan sekolah-sekolah tersebut harus membuat alat yang dapat digunakan untuk pelestarian laut. Setelah itu, alat yang dibuat harus dipresentasikan secara langsung di depan dewan juri pada puncak acara LGSC 2014.
Namun, ke-15 tim sekolah ini hanya boleh diikuti oleh para wanita lantaran acara tersebut memang didedikasikan untuk para peneliti perempuan. “Mengapa perempuan? Ini karena peneliti cewek masih jarang. Jadi, ajang ini memberi kesempatan untuk para cewek mendalami sains,” ujar Ovidia.
Apalagi dengan semakin banyaknya kegiatan kamp sains, seperti L’Oreal Science Camp ini, memberi kesempatan para pelajar, khususnya perempuan, untuk lebih mengembangkan bakatnya di bidang sains. Jadi, tunggu apalagi. Yuk, beraksi seru dengan sains! ed: endah hapsari
***
Tema Cinta Laut
L’Oréal Girls Science Camp (LGSC) adalah program tahunan dan merupakan sebuah inisiatif dari pemenang peraih fellowship L’Oréal UNESCO For Women In Science (FWIS) untuk menginspirasi para siswi SMA berkarier di bidang sains.
Untuk menjaga agar kompetisi tetap populer dan menarik bagi para siswi SMA, setiap tahunnya L’Oréal Indonesia memilih tema yang berbeda. Beberapa tema sebelumnya termasuk “Space Speed of the Future” dan “DNA Forensics”. Aktivitas yang dilakukan dalam program. Yakni seputar tema tersebut.
Menggandeng Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO-Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia (KNIU Kemendikbud) dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), ajang ini menginjak tahun kesepuluh penyelenggaraan kamp sains untuk para pelajar wanita SMA sederajat kelas X.
Sejak dibentuk sepuluh tahun yang lalu, program LGSC telah diikuti oleh 150 tim peserta yang terdiri atas 450 siswi SMA yang muda dan berbakat dari seluruh Indonesia. Untuk tahun ini, sebanyak 139 undangan dikirimkan ke berbagai SMA dan 50 proposal yang diterima oleh panitia LGSC.
***
Menang Berkat Buah Bintaro
Ada satu pertanyaan yang membuat penasaran dari ajang L’Oreal Girls Science Camp (LGSC) 2014. Siapa sih pemenangnya? Ternyata, SMA Pembangunan Jaya yang diwakili oleh Fiona Ayu Larasati, Deananda Ayusaputri, dan Yuke Vahira Agatha, telah dinobatkan sebagai pemenang pertama dalam L’Oreal Girls Science Camp (LGSC) 2014. Kemenangan mereka ini berdasarkan wawasan dan kepedulian mereka akan pelestarian perairan Indonesia.
Mereka sukses menciptakan alat untuk menyaring air kotor menjadi air bersih siap minum dari bahan-bahan dari alam yang tidak terpakai menjadi sesuatu yang berharga untuk pelestarian laut Indonesia, terutama masyarakat pesisir. Mereka menggunakan buah bintaro yang banyak berserakan di lingkungan dan tidak berharga. Dengan tema karya tulisnya, “Teknik Destilasi Air Sebagai Solusi Alternatif Pengubah Air Laut Menjadi Air Bersih Edukasi Bagi Masyarakat Pesisir akan Krisis Air Bersih”, ketiga peneliti muda tersebut berhasil menyabet gelar juara. Bagaimana sih kiprah mereka? Berikut petikan wawancaranya.
Mengapa suka sains?
Yuke Vahira : Awalnya sih cuma coba-coba, tapi lama kelamaan jadi suka. Terus memang dari dulu cita-citanya mau jadi dokter saraf. Jadi, tertarik dengan dunia ini. Apalagi, kalau bidang ini tidak hanya belajar di dalam kelas, tapi juga bisa penelitian langsung, praktikum, dan lainnya.
Mengapa terpikir buah bintaro?
Yuke : Awalnya, kami sering melihat buah bintaro ini mati berceceran dan kering tidak digunakan. Karena, buah ini kebetulan banyak banget di lingkungan sekitar kami. Jadi, kami kepikiran memakai buah ini.
Deananda : Apalagi, buah bintaro ini ternyata memiliki kandungan yang pas dan baik untuk menyaring air kotor menjadi bersih dan bisa dikonsumsi.
Alat apa yang kalian buat?
Deananda : Kita buat alat untuk destilasi air agar air yang kotor bisa bersih dan bisa dikonsumsi. Jadi, misalnya kita taruh air kotor, kemudian disaring pakai buah bintaro, kemudian didestilasi pH-nya menjadi normal, dan bisa diminum, setelah itu didestilasi lagi hingga menjadi air bersih.
Bagaimana perasaannya bisa menang?
Deananda : Kami sih enggak nyangka menang karena peserta yang lain juga keren-keren. Tapi, senanglah akhirnya bisa menang juara pertama dan bisa pergi ke Shanghai, Cina.