Senin 25 Jan 2016 16:00 WIB

Cerita Tulus, Giring, dan Tatjana

Red:

Korban perisakan alias penindasan tidak sebatas terhadap orang biasa seperti kita. Bahkan, mereka yang punya kelebihan seperti bersuara merdu hingga berparas menawan pun turut menjadi korbannya. Penyanyi top, seperti Tulus dan Giring Nidji termasuk di antara mereka yang penah menerima penindasan dengan julukan yang buruk. 

Giring Ganesha merupakan nama lengkap vokalis grup band Nidji. Namun, nama itu juga yang membuatnya sering ditindak sejak kecil. Bagi teman-temannya, nama Giring sangat aneh. Giring sendiri mengaku belum pernah bertemu dengan orang yang bernama sama dengannya.

Saat itu suami Cynthia Riza tersebut memang merasa kesal, mengapa harus mempunyai nama seperti itu hingga harus membuatnya menerima julukan negatif dari teman-temannya. Untungnya, Giring saat itu tidak menindas temannya dengan perlakuan sama.  "Dulu itu asal keluar rumah terus teman-teman pada manggil Giring Giring, giring bola giring bola. Duh ya gue jadi nanya langsung nanya ke bapak kenapa sih dinamain Giring," ungkap Giring. 

Sang ayah pun menuturkan sejarah namanya. "Nama kamu itu dari Ki Ageng Giring. Dia termasuk orang yang membawa Islam masuk ke Indonesia," kata Giring mengulang kembali ucapan ayahnya. Tak hanya itu, orang tua Giring memberikan nama belakang Ganesha karena mengharapkan anaknya memiliki kecerdasan yang sama seperti tokoh Ganesha. 

Mengetahui makna di balik namanya, Giring tak lagi terpuruk jika ditindas teman-temannya. Ia bahkan berusaha bangkit dan percaya diri kembali serta memilih untuk tidak mengacuhkan teman-temannya saja. Giring juga mengetahui efek dari penindasan sangatlah berdampak secara jangka panjang seperti yang dialami istrinya. "Dulu Cynthia di-bully abis-abisan. Dia dipanggil 'bentong' sama tetangganya, sudah 'begeng tonggos'. Dia down banget," ungkap Giring.

Tetapi. istrinya tak terlalu lama terpuruk. Menurut Giring, dulu Cynthia mendapatkan dukungan positif dari orang tuanya yang selalu menyebutnya cantik. Setelah itu Cynthia menggunakan kawat gigi. Setelah dilepas, dia tidak ditindas lagi. Namun, sayangnya Giring melihat istrinya hingga kini masih selalu tidak percaya diri.

Cerita serupa juga dialami penyanyi muda Tulus. Punya suara bagus dan prestasi yang baik tak lantas membuatnya bebas dari olok-olok. Gara-gara bertubuh tinggi besar, laki-laki bernama lengkap Muhammad Tulus itu ternyata saat kecil hingga remaja sering dipanggil dengan julukan gajah, beruang, dan semua yang identik dengan bulat dan gendut. Padahal, nama yang diberikan orang tuanya mempunyai arti yang sangat bagus.

"Sederhana sih, ibu saya ke anak-anaknya memang memberikan nama unik. Makna tulus memang luas ya, tapi selalu bersinggungan dengan hal positif," kata Tulus. Ibunya hanya berharap, Tulus bisa menjadi idola dan panutan yang nyaris sempurna dengan nilai-nilai positifnya.

Sayangnya, karena badan Tulus yang besar, nama indahnya itu tak selalu digunakan teman-temannya untuk memanggilnya. Seperti lagu Tulus yang bertajuk "Gajah", itu menjadi salah satu cara bertahan yang positif yang bisa ia lakukan saat sekarang sudah dewasa. Dulu ia lebih memilih untuk tidak peduli jika teman-temannya sering memanggilnya gajah. Namun, sekarang ia punya cara yang berbeda.

"Saya punya pengalaman negatif tapi jadi positif. Setelah dewasa saya tahu gajah itu ternyata banyak positifnya," ujar Tulus. Meskipun dulu ia sering ditindas, Tulus paham itulah harapan orang tuanya saat ia keluar dari rahim ibunya. Tulus tetap merasa bangga dengan namanya yang berkonotasi positif dan menghargai nama kita sendiri.

 c32, ed: Endah Hapsari

***

Gara-Gara Nama Sulit Dieja

Perisakan juga dialami aktris yang berperan dalam film Negeri Van Oranje, Tatjana Saphira. Ternyata paras yang menawan tidak menjamin bakal bebas dari aksi penindasan teman sebaya. "Aku merasa teman-temanku dulu membaca namaku nggak/ bisa karena pada bingung dan salah mengucapkannya," ungkap Tatjana. Ayah Tatjana sengaja memberikan nama itu dengan artinya yang sangat indah, yaitu berarti sebagai peri.

 

Hanya, karena ejaan tulisan seperti itu, banyak teman Tatjana saat kecil hingga remaja tidak tahu harus membaca ejaan tersebut menjadi 'Tathiana'. "Akhirnya waktu itu ada yang manggil aku Tatjana lah sampai ada yang manggil seperti judul lagu dangdut," ungkap Tatjana. 

Awalnya lucu, tapi lama-kelamaan Tatjana merasa kesal, apalagi ia mengalami saat masih remaja. Tatjana merasa tidak baik juga bercanda dengan teman-temang melalui olok-olokan. "Dulu ada yang manggil gendut, hitam, bahkan manggil pakai nama orang tua," kata Tatjana. Saat itu Tatjana tidak mengambil pusing. Ia hanya lebih memilih untuk cuek saja dan dengan sendirinya berlalu begitu saja.  c32, ed: Endah Hapsari

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement