Kamis 24 Mar 2016 13:00 WIB

Pesantren Impian, Teka-teki Horor Religi

Red:

Lima belas orang gadis mendapat undangan dari sebuah pesantren bernama Pesantren Impian. Pesantren itu menawarkan pertolongan rehabilitasi kepada mereka untuk memperbaiki diri dan kembali menjalani kehidupan normal.

Gadis-gadis tersebut diketahui memiliki beragam latar belakang yang kelam. Sissy (Indah Permata Sari) yang datang bersama asistennya, Inong (Dinda Kanya Dewi), adalah model yang terlibat skandal prostitusi. Lalu, ada Butet, pecandu berat narkoba, dan Sri yang pernah bekerja sebagai PSK.

Ada pula Dewi (Prisia Nasution), seorang polwan muda yang menyamar sebagai santriwati bernama Eni. Ia terpaksa ikut ke dalam rombongan calon santriwati untuk mengungkap pelaku pembunuhan di Hotel Crystal yang terjadi beberapa hari lalu. Menurut penyelidikannya, pelaku pembunuhan yang ia cari adalah salah satu dari 15 calon santriwati yang diundang Pesantren Impian.

Pesantren Impian ternyata bukan pesantren biasa. Letaknya jauh dari keramaian, tepat di tengah sebuah pulau terpencil. Para gadis harus menempuh perjalanan berjam-jam menggunakan perahu yang dilanjutkan dengan bus kecil.

Di tempat ini, santriwati dibimbing langsung oleh Ustaz Agam, Ustazah Hanum (Sita Nursanti), dan Umar (Fachri Albar), laki-laki misterius yang ikut membangun Pesantren Impian bersama Gus Budiman (Deddy Sutomo), pemilik pesantren.

Pada hari kesekian mereka tinggal, satu peristiwa pembunuhan terjadi. Seorang gadis ditemukan tewas di dalam kamar mandi dengan mulut berbusa. Dewi lantas menuduh Inong sebagai pelaku pembunuhan berdasarkan alibi dan alat bukti yang ada.

Ternyata, meski Inong telah dikurung di dalam gudang, pembunuhan demi pembunuhan tetap terjadi. Dewi merasa sangat kebingungan sampai akhirnya ia mendapat nasihat dari Ustazah Hanum untuk meminta pertolongan kepada Allah. Dewi yang sangat abai pada agama mulai shalat dan mengaji. Ia menyadari, ia tidak bisa menyelesaikan masalah ini tanpa pertolongan Tuhan.

Tak hanya para santriwati, pengelola pesantren pun turut menjadi korban si pembunuh misterius. Dewi menyadari, setelah kematian Ustazah Hanum dan Gus Budiman, semua bukti mengarah kepada Umar. Sebab, semua korban sebelum terbunuh terakhir kali bertemu dengan laki-laki itu.

Dewi tak sengaja melihat sebuah foto yang di dalamnya terdapat sosok Umar dan seorang perempuan bernama Jane (Alexandra Gottardo). Jane diketahui merupakan tunangan Umar yang dikira telah meninggal dunia dalam peristiwa kebakaran beberapa waktu silam.

Setelah menemukan bukti foto, Dewi juga menemukan ruangan rahasia di loteng pesantren. Loteng ini diduga menjadi tempat tinggal sang pembunuh. Benarkah Umar adalah pembunuhnya? Apakah mungkin Jane ada di balik semua pembunuhan ini?

Film Pesantren Impian diadaptasi dari novel berjudul serupa karya novelis Asma Nadia. Sutradara Ifa Isfansyah berusaha mengolah cerita dalam novel menjadi film yang menegangkan serta penuh dengan teka-teki.

Film bergenre religi yang dipadukan dengan horor ini memberikan warna tersendiri bagi industri perfilman Indonesia. Ifa mengaku film ini unik karena memadukan dua genre berbeda.

Pemeran utama Prisia Nasution terbilang berhasil memainkan karakternya sebagai seorang polwan. Dalam film ini, Prisia juga dituntut harus mengeluarkan berbagai luapan emosi, seperti marah yang meledak-ledak hingga menangis. Ia bahkan sempat mengalami kecelakaan dengan terjatuh dari plafon setinggi tiga meter.

Dinda Kanya Dewi dan Fachri Albar juga berhasil menghadirkan sosok yang tersakiti, tertutup, dan penuh teka-teki. Keduanya mampu bermain-main dengan emosi yang mampu memberikan kesan misterius di keseluruhan jalan cerita film.

Meski demikian, tidak seperti dalam novel, alur dalam film tidak mencapai klimaks. Itu karena identitas pembunuh tidak sepenuhnya dibongkar sehingga misteri dalam film tidak sepenuhnya terpecahkan hingga akhir. rep: Fitra Nursay'bani ed: Endah Hapsari

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement