GRESIK -- Semen Gresik Foundation (SGF) bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Gresik, Jawa Timur, mendirikan pabrik pengolahan sampah di Desa Ngipik, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik. Peletakan batu pertama pembangnan pabrik pengolahan sampah dengan kapasitas produksi mencapai 240 ton per hari itu dilakukan langsung oleh Direktur Utama Semen Indonesia Dwi Soetjpto, Bupati Gresik Sambari Halim Radianto, dan Ketua Yayasan SGF Soesetyoko Suwandi di Gresik, Senin (15/9).
Direktur Utama Semen Indonesia Dwi Soetjipto mengatakan, saat ini sampah kota yang terus bertambah tiap hari menjadi masalah besar di beberapa daerah, termasuk Kabupaten Gresik. Lahan yang dipakai untuk lokasi pembuangan sampah pun tiap tahun bertambah. "Terbatasnya lahan pembuangan sampah ini yang memberikan dorongan untuk memanfaatkan sampah yang semula tidak bernilai jual menjadi energi alternatif di industri semen," kata Dwi.
Dwi melanjutkan, pembangunan pabrik pengolahan sampah ini menelan biaya sebesar Rp 13,5 miliar. Pabrik pengolahan sampah diharapkan dapat beroperasi komersial pada Januari 2015. "Pada tahap awal akan menggunakan sampah yang ada di TPA Kabupaten Gresik. Ke depan, tidak menutup kemungkinan akan memanfaatkan sampah dari Tuban maupun Lamongan," katanya.
Selama ini, tempat pembuangan akhir (TPA) yang digunakan untuk pembuangan sampah di Kabupaten Gresik sebesar enam hektare dengan deposit sampah sebesar 210 ribu ton, sedangkan penambahan sampah per hari mencapai 220 ton. Menurut Dwi, ada beberapa keuntungan yang diperoleh dengan pengolahan sampah ini. Di antaranya, mengurangi kebutuhan luasan lahan untuk TPA sampah kota sebesar 2,2 hektare per tahun, mengurangi bahan-bahan pencemar tanah dari sampah ke lingkungan, dan pembukaan lapangan pekerjaan baru. "Karena, pabrik ini akan beroperasi selama 24 jam," ujarnya.
Dwi menambahkan, pembangunan pabrik tersebut dilaksanakan dengan menggunakan tenaga ahli rancang bangun perseroan. Tenaga ahli tersebut akan membantu dalam proses permesinan dan pembangunan fisik pabrik sampah. ed: eh ismail