Kamis 04 Sep 2014 14:00 WIB

ISIS Kembali Eksekusi Jurnalis AS

Red:

DUBAI — Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) merilis video pemenggalan terhadap Steven Sotloff, jurnalis AS, Selasa (2/9). Sotloff merupakan sandera kedua yang dieksekusi. Korban sebelumnya adalah James Foley yang juga seorang jurnalis dari AS.

Sotloff berusia 31 tahun. Ia jurnalis paruh waktu yang berasal dari Florida. Ia diculik di Suriah pada Agustus 2013. Saat eksekusi terhadap Foley pada 19 Agustus, Sotloff muncul dalam video yang diunggah oleh ISIS.

Dalam video kali ini, Sotloff menggambarkan dirinya sebagai harga yang harus dibayar atas intervensi AS di Irak. Pada Rabu (27/8), ibu Sotloff, Shirley, meminta ISIS membebaskan anaknya. Melalui video, ia menyampaikan hal itu ke pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi.

Pada akhirnya, permintaan tersebut tak dipenuhi oleh Baghdadi. "Saya kembali lagi, Obama, sebab kebijakan luar negeri Anda yang arogan terhadap ISIS," ujar seorang laki-laki bertopeng dalam video pemenggalan Sotloff.

Meski telah diingatkan, jelas dia, AS tetap melakukan serangan udara ke Amerli, Zumar, dan Bendungan Mosul. "Selama rudal Anda masih terus menyerang rakyat kami, pisau kami akan memotong leher rakyat Anda," ujar laki-laki tersebut. AS menyebut video itu asli.

Pascamunculnya video itu, Kongres kembali mengkritik Obama. Mereka menganggap sang presiden tak tegas dalam menghadapi ISIS. Apalagi, pada Kamis (28/8), Obama mengaku belum memiliki strategi melawan ISIS, khususnya di Suriah.

Gedung Putih mengungkapkan, dalam waktu dekat, Obama mengirimkan tiga pejabat tinggi ke Timur Tengah. Mereka adalah Menteri Luar Negeri John Kerry, Menteri Pertahanan Chuck Hagel, dan penasihat kontraterorisme Lisa Monaco.

Mereka diminta membangun kerja sama regional lebih kuat memerangi ISIS. Selain itu, Obama memerintahkan 350 tentaranya melindungi Kedubes AS di Baghdad. Dengan demikian, jumlah keseluruhannya mencapai 820 personel.

Eksekusi Sotloff oleh ISIS menuai kecaman. Sekjen PBB Ban Ki-moon menyebutnya sebagai kejahatan yang menyeramkan. Sedangkan, Menteri Luar Negeri Irak Hoshiyar Zebari menegaskan, ini bukti perlunya Irak dan Barat segera menghancurkan ISIS.

Dunia saat ini mempunyai musuh bersama. Mereka juga telah bergerak ke arah yang benar. Mereka bersatu memerangi ISIS. "ISIS harus dikalahkan sehingga kejadian mengerikan seperti sekarang ini tak terulang," kata Zebari.

rep:dessy suciati saputri/ap/reuters ed: ferry kisihandi

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement