Kamis 08 Jan 2015 14:32 WIB

Kantor Majalah Prancis Diserang, 11 Tewas

Red: operator

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS — Serangan mematikan terjadi di Paris, Prancis, Rabu (7/1). Pria bersenjata menyerang kantor majalah satir Charlie Hebdo. Akibat serangan tersebut, sedikitnya 11 orang dinyatakan tewas dan 10 lainnya terluka.

Saksi mata, Benoit Bringer, menuturkan kepada televisi Prancis, dua pria bertudung memasuki gedung membawa senjata kalashnikov. "Beberapa menit kemudian, kita mendengar banyak tembakan," ujarnya.

Pria itu kemudian terlihat langsung pergi. "Ini merupakan pembunuhan besar-besaran," ujar Luc Poignan, polisi Prancis, kepada saluran televisi BFMTV.

Juru bicara kepolisian mengungkapkan, lima korban terluka dalam keadaan kritis. Majalah Charlie kerap membuat berita ataupun karikatur bernada provokotif. Belum lama ini, majalah tersebut memublikasikan kartun pemimpin kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) Abu Bakr al-Baghdadi.

Majalah ini juga pernah membuat gambar karikatur Nabi Muhammad di halaman depannya pada 2011. Presiden Prancis Francois Hollande menegaskan, aksi penembakan ini merupakan serangan teroris. 

"Tidak ada keraguan ini merupakan serangan teroris," ujarnya. Seusai kejadian itu, politikus dari Partai Sosialis ini pun langsung berkunjung ke lokasi kejadian.

Perdana Menteri Inggris David Cameron turut mengecam penyerangan tersebut. Dia menegaskan, Inggris akan berada bersama Prancis untuk melawan aksi teror.

"Pembunuhan di Prancis sangat menyakitkan. Kami bersama dengan rakyat Prancis untuk melawan aksi teror dan melindungi kebebasan pers," ujar Cameron dalam kicauan di Twitter resmi miliknya.

Secara terpisah, serangan bom bunuh diri kembali terjadi di ibu kota Yaman, Sana'a, pada Rabu (7/1) pagi. Setidaknya 30 taruna yang sedang berkumpul di dekat sebuah akademi kepolisian Yaman di Sana'a tewas.

Pejabat setempat mengatakan, ledakan menggunakan mobil yang telah diisi bahan peledak ini juga melukai puluhan orang. Jamil al-Khaleedi, seorang saksi mata kejadian, menuturkan kejadian ini berlangsung begitu cepat. "Mereka (para korban) beterbangan di udara setelah ledakan terjadi," ujarnya.

Petugas pemadam kebakaran langsung bereaksi cepat untuk memadamkan api. Hingga saat ini, belum ada pihak yang bertanggung jawab atas serangan brutal tersebut. Besar dugaan, serangan dilakukan oleh kelompok pemberontak di Yaman, yakni kelompok militan Syiah Houthi atau kelompok Alqaidah cabang Yaman.

c84 ed: teguh firmansyah

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement