Hijab melindungi Matthews dari keburukan.
Tampil cantik dan menarik di hadapan publik ternyata tak mampu memberikan ketenangan bagi Heather Matthews. Perempuan peng gila pesta ini gemar berbusana minim dan seksi. Ia selalu ingin tampil sempurna dan dipuja. Kecantikan baginya saat itu adalah fisik yang memesona.
Tetapi, sekarang ibu dua anak ini telah berubah. Hidayah Islam telah membuka mata hatinya tentang arti kecantikan yang sebenarnya bagi kaum Hawa. Islam bagi Matthews memperkenalkan dirinya pada sebuah kebahagiaan yang tidak ia temui ketika menjalani kehidupannya yang dulu.
Foto:Dokpri
Hari-hari yang penuh dengan rutinitas pesta. Dan, persepsi tentang cantik ketika itu tentu adalah saat kau bisa menunjukkan tubuh indahmu. Islam sangat bertolak belakang dengan semua itu. Islam juga memperkenalkannya pada kesejatian cinta kasih yang tak ia temui dalam gaya hidupnya yang dulu.
Kini dengan lantang bersuara dan berbagi petuah, jika Anda berpakaian dan berperilaku dengan cara tertentu, baik atau buruk, itu akan memengaruhi cara orang memperlakukanmu."Ini adalah soal menghormati diri sendiri," tutur Matthews seperti dilansir dari Dailymail.co.uk.
Perubahan yang terjadi dalam diri perempuan 29 tahun tersebut tidak datang serta-merta. Jalan Matthews menuju Islam diawali justru ketika ia ingin meyakinkan mantan suaminya, Jerrome, yang masuk Islam lebih dulu, bahwa Islam adalah agama yang salah.
Ambisi Matthews itu dipicu, antara lain, akibat berbagai pemberitaan miring tentang Islam. Ia yang awalnya curiga pada Islam mulai banyak mencari informasi, membaca-baca artikel, dan buku untuk mendukung argumennya.Namun, semakin ia mencari tahu tentang Islam, persepsinya berubah. Matthews terus mempelajari Islam dan makin mengerti tentang agama tersebut.
Mata hati Matthews perlahan terbu ka. Hingga akhirnya, September 2012, tiga bulan sepulang berlibur dari Ibi za, Spanyol, ia benar-benar tersadar meman dangi foto yang ia abadikan selama ini.
Ia bergumam dalam hati, Barat keliru mendefinisikan kecantikan. Para gadis berlomba-lomba untuk berdandan. Mati- matian menciptakan citra dan kesan agar dinikmati orang lain, terutama pria.
Matthews tak henti-hentinya ber syukur. Syahadat yang ia ikrarkan di hadapan tokoh agama setempat menjadi kannya bak manusia yang baru terlahir kembali. Ia lantas berhijab dan senang memiliki saudara-saudara Muslim yang peduli."Ini luar biasa," ungkapnya.
Reaksi
Masa-masa awal merajut jalan hida yah bagi Matthews juga tak mudah.Reaksi datang dari teman-teman dan keluarganya. Mereka terkejut dan he ran melihat dirinya telah berhijab.
Matthews dengan bangga mengatakan, saat memakai jilbab, ia bisa tersenyum pada orang. Tentu saja tanpa membuat orang-orang berpikir godaan seksual.
Matthews juga sepakat dengan aturan Islam yang melarang hubungan seks di luar pernikahan, juga menyimpan kecantikan hanya untuk suami. Islam mengajarkan padanya tentang ketulusan cinta. Bukan hanya hasrat palsu dan nafsu belaka. Saat ini, bahkan Matthews memandang sebuah perjodohan merupakan hal yang logis.
Matthews berkeyakinan, kebahagiaan sejati dan menemukan ketenangan hidup adalah tujuan sejati manusia. Hal itu bisa ditemukan dengan beragam cara, misalnya, berbuat kebaikan untuk sesa ma, berkontemplasi, atau mendalami ajaran agama dan menggapai Islam yang integral. Ia pun memutuskan ber henti mengonsumsi alkohol dan hanya menyantap makanan halal.
Temukan Ketenangan dalam Islam
Matthews yang menemukan kete nangan dalam Islam tak akan memaksakan agama barunya pada dua putrinya, Ellah (7 tahun) dan Halle (2 tahun). Anak hasil pernikahannya dengan Jerrome. Ia ingin memberi kesempatan pada dua putrinya untuk menemukan jalan hidupnya sendiri.
"Orang bisa saja berprasangka, aku dalam tekanan. Tapi tidak. Aku perempuan kuat, percaya diri, dan berpikiran bebas,"
tambahnya.
Matthews berpikir banyak orang yang menudingnya bukan tidak termasuk kategori mereka yang benar-benar masuk Islam. Namun, ia yakin tak akan menyesali keputusan yang ia anggap paling berharga dalam hidupnya tersebut. Silakan saja orang berprasangka dirinya dalam tekanan.
Tetapi, Matthews begitu yakin, ia adalah perempuan kuat, percaya diri, dan berpikiran bebas. Mungkin mengejutkan, namun ia memilih Islam demi cinta dan kebahagiaan."Yang jelas, hidupku telah berubah," katanya.
Hasil riset kelompok lintas agama, Faith Matters, menemukan fakta, jumlah warga Inggris yang memeluk Islam saat ini melewati angka 100 ribu. Jumlah tersebut meningkat dua kali lipat dalam 10 tahun terakhir. Hasil penelitian itu juga menyebutkan, dua pertiganya adalah perempuan. Dengan rata-rata usia sekitar 27 tahunan, seperti halnya Matthews.
rep:c70, ed: nashih nashrullah