Eureka ... Eureka ..., Begitulah seru Archimedes sambil berlari tanpa pakaian di jalanan Pulau Si si lia. Bukan karena gila, ia terlalu gem bira
karena menemukan metode baru untuk mengukur volume benda setelah be rendam di dalam bak mandi-nya. Ber abad-abad kemudian, kaki saya me napak di
Pulau Sisilia, tempat sang il mu wan menelurkan buah pemikirannya.
Bagi kebanyakan orang, mungkin pulau ini lebih dikenal dengan pulau ma fia,kontras dengan indahnya pe man dangan Pantai Mediterania. Namun, aktivitas mafia di Sisilia sudah tidak seintensif dulu. Sekarang pulau di selatan
Italia ini menjadi salah satu tujuan utama wisatawan. Liburan musim panas (Juni-Agustus) adalah waktu populer para turis berkunjung ke Sisilia.
Jangan heran jika tiket pesawat dan hotel langsung meroket dibandingkan dengan waktu lain.
Sisilia memiliki 3 bandara utama, jika Anda ingin ke Favignana, Bandara Palermo (ibu kota Sisilia) bisa menjadi pilihan. Kali ini, saya singgah di Ban dara Catania, yang terletak di sisi timur
Sisilia. Beberapa penerbangan inter nasional (khususnya dari Eropa) dilayani dari bandara tersebut. Namun, jika tidak ada, Anda bisa terbang dari
Roma dan menemukan penerbangan lokal ke Pulau Sisilia.
Sesampainya di Sisilia, mata saya ke rap menjumpai logo unik pulau ini, yaitu Trinacria.
Logo ini berbentuk kepala Medusa dengan tiga kaki seperti berlari dan tiga gandum di sekeliling nya. Tadinya simbol Sisilia adalah Me dusa dengan
rambut ularnya. Namun, di ganti dengan tiga kaki untuk melam bangan tiga semenanjung Pulau Sisilia (pulau ini berbentuk segitiga) dan gan dum
melambangkan kemakmuran.
Oleh Vanya Vabrina Valindria,
Traveller, mahasiswi, ibu rumah tangga tinggal di London, ed: Nina Chairani