Ahad 18 Sep 2016 16:00 WIB

Tembok Cina Lewat Badaling

Red:

Akhirnya yang kami tunggu tiba juga. Selepas tengah hari kami menuju Tembok Besar Cina. Perjalanan kami tempuh selama 30 menit. Ada banyak titik awal untuk memasuki Tembok Besar. Kami diajak menuju ke Pintu Badaling. Pintu Badaling adalah tempat masuk ke Tembok Besar Cina yang paling populer.

Selain itu, fasilitas di sektor Badaling lebih lengkap dibandingkan yang lain. Bermacam restoran dan toko suvenir Tembok Besar Cina banyak terdapat di sektor ini.

Di sektor Badaling juga ada kereta gantung yang langsung menuju ke atas. Namun, kita harus membayar 100 yuan di luar paket tur, untuk menaiki kereta gantung. Harga tersebut sudah termasuk tiket naik dan turun. Jadi, jangan sampai dibuang tiket naik kereta gantungnya.

Selain itu, sektor Badaling menjadi favorit karena yang paling dekat jaraknya dari arah Beijing. Sektor ini juga yang paling mudah dijangkau oleh transportasi publik.

Panjang tembok besar di sektor Badaling sendiri mencapai 12 kilometer dengan 43 menara pengawas. Menara pengawas ini seperti bangunan rumah yang ada di sepanjang jalur Tembok Besar Cina. Gunanya untuk menyampaikan informasi secara cepat ke pusat kota. Jika di bagian terluar Tembok Besar Cina ada musuh menyerang, menara yang paling dekat kemudian menyalakan api dengan asap hitam. Menara lain yang melihat lalu melakukan hal yang sama untuk mengirimkan pesan ke menara selanjutnya, hingga sampai ke pusat kota.

Kata pemandu saya, orang yang pertama kali melihat Tembok Besar harus pergi lewat pintu Badaling. Namun, jika pergi dengan rombongan dalam jumlah besar, Pintu Mutianyu bisa menjadi alternatif. Saat saya berkunjung akhir Juli lalu, Tembok Besar benar-benar dipenuhi wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.

Lebar Tembok Besar di Badaling mencapai enam meter. Tinggi di tangganya tak sama sehingga harus hati-hati saat melangkah. Beberapa tanjakan atau turunan cukup curam tanpa tangga, sehingga pengunjung harus berhati-hati. Kami hanya diberikan waktu dua jam oleh pemandu untuk menikmati Tembok Besar. Jika kondisi fisik kuat, kita bisa menjelajahi sepanjang Tembok Besar dari menara satu ke menara lain.

Cuaca panas sangat terasa saat di atas. Disarankan, jika pergi ke Tembok Besar Cina saat musim panas, pakailah topi atau payung agar terlindung dari sengatan mentari. Jangan lupa memakai krim pelindung untuk menjaga agar kulit wajah dan tubuh tetap lembap.    ed: Nina Chairani

Wisata Belanja, Siapkan Kalkulator ...

Wisata belanja di Beijing ada beragam. Salah satu yang cukup terkenal untuk wisatawan luar negeri adalah di daerah Silk Street. Silk Street sendiri merupakan sebuah nama mal di wilayah Chaoyang, Beijing. Dikenal juga dengan nama Silk Market atau Silk Street Market. Guna mencapai Silk Street, bisa menggunakan subway dengan line 1 dan turun di Yonganli. Dari sana cukup berjalan kaki ke Silk Street.

Silk Street memang menjadi destinasi banyak wisatawan mancanegara. Maka, tak heran jika penjual di daerah ini cukup fasih berbahasa Inggris. Berbagai oleh-oleh tersedia disini. Namun, yang khas Cina cukup sedikit. Banyak toko fashion yang sebenarnya bisa kita jumpai juga di Indonesia.

Soal harga, memang agak cukup mahal. Maklum, mal ini menjadi destinasi banyak wisatawan asing. Namun, ada satu trik yang bisa digunakan. Menurut penerjemah kami, minimal tawarlah harga barang sepertiga dari harga yang ditawarkan. Meski berkonsep mal, barang-barang di Silk Street bisa dan bahkan harus ditawar. Sebab, tak jarang barang yang dijajakan adalah barang imitasi.

Jika ngotot-ngototan harga tak berhasil, cara pura-pura meninggalkan toko cukup efektif. Di wilayah ini juga ada tempat penukaran uang ke yuan. Namun, ada potongan biaya jasa hampir 40 yuan tiap transaksi.

Melihat beberapa barang yang cukup mahal, seorang kawan menganjurkan untuk mengunjungi destinasi wisata lain di Beijing yang kabarnya lebih bersahabat di kantong. Namanya daerah Xidan Street. Dari Silk Street kami menggunakan taksi menuju Xidan Street. Jika menggunakan subway, bisa menggunakan subway di line 1 atau 4 yang menuju Stasiun Xidan.

Di wilayah ini cukup banyak pusat perbelanjaan. Kita bisa bebas memilih karena mal-mal berdiri berjajar. Tak kurang ada sekitar sembilan mal yang bisa dikunjungi. Namun, bedanya pramuniaga di mal-mal tersebut jarang yang bisa berbahasa Inggris. Jadi, siapkan kalkulator untuk tawar-menawar jika kalian juga tak mengerti bahasa Mandarin.

Harga-harga produk di Xidan Street memang jauh lebih murah dibandingkan di Silk Street. Rata-rata harga barangnya sama dengan yang dijajakan di Indonesia.    ed: Nina Chairani

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement