Ahad 04 Dec 2016 17:00 WIB

Kazan di Ketinggian

Red:

Dua hari berada di Moskow, kami berpindah ke Kazan. Perjalanan dari Moskow ke Kazan ditempuh selama satu jam menggunakan pesawat lokal. Di pesawat lokal S7 yang kami gunakan, hanya diizinkan membawa satu tas untuk kabin. Alhasil, semua barang yang kami bawa masih dititipkan di hotel di Moskow. Kazan merupakan kota dengan penduduk mayoritas beragama Islam. Cuaca di Kazan lebih dingin dibandingkan di Moskow.  Maklumlah letaknya di dataran tinggi. Suhu di Kazan saat kami berkunjung mencapai -11 derajat Celcius.

Di Kota Kazan, kami didampingi oleh dua mahasiswa Indonesia yang berkuliah di sana, yaitu Bintang Rahmad Ginca dan Rifqi Ahmad Riyanto.

Kremlin di Kazan terbilang istimewa. Di Kremlin Kazan terdapat Masjid Kul Syarif dan Kathedral Annunciation. Adanya gereja dan masjid dalam satu kompleks kremlin ini menurut Rifqi sebagai simbol toleransi umat beragama di Kazan.

Pada masa penjajahan dan masa perang, kremlin menjadi  benteng pertahanan terakhir. Pahlawan-pahlawan Kazan diabadikan dalam wujud patung besar yang bisa dilihat sebelum memasuki kompleks Kremlin Kazan.

Masjid Kul Syarif  dihiasi kubah berwarna biru. Masjid dengan nama seorang pahlawan Kazan  ini terdiri atas  empat lantai. Saat jamaah masuk masjid, jamaah langsung bisa menjumpai museum. Di pojok lantai dasar terdapat satu ruangan khusus untuk qari membaca Alquran selama 24 jam. Nuansa keislaman sangat terasa di sini.

Saat berada di Kazan, jangan lupa membeli peci. Peci merupakan oleh-oleh favorit bagi para wisatawan. Peci di Kazan bisa dibeli seharga 500-1.000 rubel, bergantung pada kerumitan desainnya.  n

Menyapa Keindahan St Petersburg

Sehari semalam di Kota Kazan, perjalanan berlanjut  ke  St Petersburg. Tetapi, sebelumnya kami kembali ke Moskow untuk mengambil koper yang ditinggal di hotel. Dari Moskow, kami naik kereta cepat Sapsan menuju St Petersburg. Perjalanan naik kereta ditempuh sekitar empat jam. Kami pun saling membantu membawakan koper. Kereta melaju dengan kecepatan 200 km/jam dan hanya berhenti sekitar satu menit di stasiun-stasiun tertentu. Bangku-bangku di kereta Sapsan mirip seperti kereta kelas eksekutif yang dimiliki oleh PT KAI di Indonesia.

Suhu di St Petersburg  ada pada angka delapan derajat Celcius waktu itu. Cukup tinggi untuk ukuran musim dingin di Rusia. Tetapi, angin yang kencang membuat kota ini tak kalah dingin. Di St Petersburg kami tidak mengunjungi kremlin, kami menyambangi Hermitage.

Hermitage adalah museum yang paling terkenal dan menjadi tujuan wajib pengunjung  St Petersburg. Bangunan bersejarah ini merupakan pusatnya karya seni yang paling indah di seluruh dunia. Di kompleks itu pula dulu kaisar-kaisar Rusia bersemayam. Ada juga  bekas markas tentara Rusia yang kini dimanfaatkan sebagai museum. Bangunan-bangunan khas dari tempat ini juga cukup memuaskan untuk dinikmati. Di lingkungan Hermitage terdapat  Sungai Neva yang sudah berubah menjadi hamparan es.

Di Petersburg, kami mengunjungi Masjid Biru. Bagi wisatawan asal Indonesia, sayang sekali jika melewatkan Masjid Biru lantaran masjid ini juga disebut sebagai Masjid Sukarno. Masjid ini memang terkenal karena Presiden Sukarno dianggap cukup berjasa dalam memfungsikan kembali bangunan ini sebagai masjid. Pada zaman Soviet, bangunan ini sempat difungsikan sebagai gudang dan digunakan kembali sebagai masjid atas permintaan Presiden Sukarno ketika berkunjung ke St Petersburg pada 1956. Saat kami berkunjung, masjid ini sedang direnovasi. n

Apa dan Bagaimana di Rusia?

Mencari rubel

Rubel, mata uang Rusia, tidak mudah didapatkan di Indonesia. Bagi Anda yang ingin membawa rubel dari Indonesia, Anda perlu menelepon money changer lebih dulu untuk memesan. Pemesanan rubel membutuhkan waktu sekitar satu hari. Kurs mata uang rubel setara dengan Rp 270. Sebaiknya menukarkan rubel secukupnya. Sebab, sisa rubel yang Anda miliki nilainya akan jatuh separuhnya ketika dijual kembali di Indonesia. Jika masih kekurangan rubel untuk keperluan di Rusia, Anda masih bisa menukarkan di bandara atau hotel dengan risiko nilai kurs yang lebih tinggi.

Makan apa di Rusia?

Tidak mudah mencari makanan dengan label halal di Rusia. Tetapi, Anda bisa memesan dengan  menyebut no pork. Masyarakat Rusia umumnya menggunakan minyak bunga matahari untuk memasak. Akan sulit mendapatkan nasi putih di Rusia. Jika ingin makan nasi, Anda bisa mampir di restoran Uzbekistan atau Turki. Tentu, jenis nasinya berbeda.

Bagi Anda yang tidak bisa hidup tanpa cabai, sebaiknya persiapkanlah dulu  saus atau sambal kemasan. Tak ada cabai di Rusia. Untuk mengobati rasa kangen dengan masakan Tanah Air, kami rombongan trip membawa perbekalan makanan Indonesia. Di hotel, rombongan menyempatkan untuk memasak dengan rice cooker.

Agar tak menggigil di dinginnya Rusia

Liburan pada musim dingin perlu dipersiapkan dengan serius, apalagi di Rusia. Jikà persiapan fisik kurang dan pakaian tidak mendukung untuk traveling, perubahan suhu bisa mengakibatkan mimisan atau radang.

Untuk menjalankan trip dengan nyaman, Anda jauh-jauh hari perlu menyiapkan pakaian musim dingin. Jaket, sweater, kaus kaki, sarung tangan,longjohn, dan syal menjadi barang wajib yang dibawa. Sebaiknya Anda menggunakan bahan heat tech untuk menjaga kehangatan tubuh. Agar tetap hangat setidaknya tiga anggota tubuh, yakni kepala, tangan, dan kaki yang harus benar-benar dijaga dari rasa dingin.

Supaya tidak mengganggu kenyamanan dalam mengambil foto, sebaiknya Anda menggunakan sarung tangan touchscreen. Dengan begitu,  Anda tidak perlu membuka sarung tangan ketika ingin menggunakan kamera ponsel yang layar sentuh. Jangan lupa menggunakan body butter,lip butter, dan pelembap wajah agar kulit tidak pecah-pecah di suhu yang superdingin di Rusia.

Tips Perjalanan

*Rusia memiliki wilayah yang sangat luas. Dari ujung ke ujung bisa mencapai 8.000 km, hampir dua kali luas Indonesia. Jika Indonesia hanya memiliki tiga zona waktu, di Rusia ada 12 zona waktu. Pastikan Anda berada di zona waktu yang tepat.

*Tidak mudah mendapatkan Wi-Fi gratis di tempat-tempat umum di Rusia, kecuali di hotel. Untuk memudahkan komunikasi, sebaiknya Anda perlu membeli nomor SIM lokal begitu sampai di Rusia. Harga kartu SIM sekitar 650 rubel, sudah lengkap dengan paket internet dan pulsa telepon.

*Orang Rusia sangat mencintai seni. Semua hal bisa dijadikan seni. Karena rasa cinta yang tinggi akan seni inilah membuat orang Rusia sangat suka mengunjungi museum. Jadi, jangan heran ketika musim dingin sekalipun antrean untuk masuk museum sangat panjang. Banyak pula terdapat gedung teater di sana yang bisa Anda coba kunjungi.

*Orang Moskow jarang sekali menyeberang di jalan raya. Untuk alasan keamanan, pengguna jalan harus menyeberang melalui bawah tanah di jalan-jalan Rusia. Pengguna jalan hanya boleh menyeberang di jalan jika terdapat tanda diizinkan untuk menyeberang, dan tidak banyak ada tanda boleh menyeberang tersebut.

*Orang Rusia sangat menghargai privasi. Jangan pernah sembarangan memotret orang lain atau menyentuh anak-anak tanpa izin.

*Saat berada di tempat wisata, sebaiknya Anda menghindari berfoto dengan orang yang berkostum mirip orang terkenal. Sebaiknya Anda juga menolak ketika ada orang yang menawari Anda berfoto dengan burung-burung. Sebab, berfoto dengan burung dan tokoh tersebut tidak selalu bersifat sukarela. Anda akan dimintai uang dalam jumlah yang cukup banyak sebagai kompensasinya.

*Siapkan pecahan uang 15 rubel jika Anda termasuk orang yang sering ke toilet karena jarang ada toilet umum gratis di Rusia. Siapkan pula tisu basah karena toilet  tidak menyediakan air. ed: Nina CH

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement