Senin 08 Sep 2014 12:00 WIB

Antrean Berhaji dari NTT 11 Tahun

Red:

KUPANG -- Antrean umat Islam di Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk menunaikan ibadah haji reguler ke Tanah Suci semakin panjang. Seorang calon haji harus menunggu waktu sedikitnya 11 tahun untuk menunaikan rukun Islam kelima.

"Jadikanlah haji tahun ini sebagai haji terakhir. Sebab, peluang untuk berhaji lagi sudah sulit didapat karena daftar tunggu sudah 11 tahun. Jadi, kalau sudah mendapatkan nomor porsi, laksanakan itu," kata Kepala Bidang Urusan Agama Islam (Urais) Kanwil Kementerian Agama NTT Syamsul Ma'arif di Kupang, Ahad (7/9).

Ia mengatakan, peluang berhaji cepat sulit dilakukan karena begitu banyak Muslim ingin menunaikan ibadah tersebut. Hanya, kuota yang disediakan setiap tahun juga terbatas.

Dia menjelaskan, NTT hanya memiliki sekitar 500-650 orang kuota untuk musim haji. Jika dikalkulasi dengan jumlah nomor porsi yang saat ini dipegang jamaah calon haji maka umat Muslim yang sudah terdaftar dalam siskohaj memiliki peluang berangkat pada 2025 atau 11 tahun lagi bagi pemegang nomor antrean akhir sejak 2014.

Artinya, jumlah antrean calhaj asal NTT hingga 2025 berkisar 5.600 orang. Ia mengatakan, apabila dipetakan secara nasional, daftar tunggu haji hingga 2012 menempatkan NTT berada di bawah Kalimantan Tengah sebagai provinsi yang menempati peringkat empat secara nasional dengan jumlah pengantre 15.623 orang.

Daftar tunggu terbanyak pada urutan pertama ditempati Kalimantan Selatan, kemudian Sulawesi Selatan dengan waktu tunggu antara 13 sampai dengan 14 tahun. Berikutnya, Nanggroe Aceh Darussalam dengan waktu tunggu 11 sampai dengan 12 tahun.

Untuk musim haji tahun ini, calhaj terbanyak asal NTT berasal dari Kota Kupang dengan 143 orang dan sisanya tersebar di 21 kabupaten dalam wilayah berpenduduk 4,8 juta jiwa itu.

Ia mengatakan, banyaknya calon jamaah haji dari Kota Kupang karena merupakan ibu kota Provinsi NTT. Di Kota yang berjuluk Kota Kasih itu terhimpun berbagai suku dan agama dengan tingkat penghasilan ekonominya lebih memadai ketimbang kabupaten lain.

Sehari sebelum terbang, yaitu 23 September 2014, mereka harus masuk Asrama Embarkasi Haji Su - kolilo Surabaya untuk pengecekan akhir dan kepastian keberangkatan lainnya. antara ed: a syalaby ichsan

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement