Senin 08 Sep 2014 12:00 WIB

BPHI Makkah Mulai Beroperasi

Red:

MAKKAH - Meski jamaah calon haji (calhaj) dari Indonesia belum masuk ke Makkah, Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) di kota suci ini sudah mulai beroperasi pada Ahad (7/9). Dijadwalkan, gelombang pertama calhaj Indonesia akan tiba di Makkah pada Rabu (10/9). 

"Mulai 7 September ini, kami siap beroperasi, termasuk  pelayanan kesehatan di sektor. Sebab, kemungkinan ada pasien dari Jeddah yang sakit dan tidak memungkinkan untuk dibawa langsung ke Madinah, kami siap menerima insya Allah," ujar Kepala BPHI Makkah dr Agus Widyatmoko SpPD kepada Media Center Haji (MCH).

 

 

 

 

 

 

 

 

Foto:Republika/ Tahta Aidilla

Petugas sedang mengecek barang bawaan calon jamaah haji di asrama haji Bekasi, Jawa Barat, Ahad (7/9).

Di Makkah, terdapat 10 sektor yang masing-masing memiliki tim pelayanan kesehatan. Di setiap sektor, terdapat lima petugas kesehatan, yakni dua dokter dan tiga perawat. Tim pelayanan kesehatan di sektor akan melayani pasien yang menderita penyakit umum. "Mereka akan melayani pasien di lobi hotel," kata Agus.

Bila pasien tidak memungkinkan dilayani di sektor karena harus dirawat di rumah sakit maka pasien akan dirujuk ke BPHI. Adapun BPHI di Makkah setara dengan rumah sakit tipe C. Karena itu, lanjut Agus, jika ada pasien di BPHI yang tak bisa ditangani secara maksimal karena membutuhkan perawatan yang lebih intensif maka pasien akan dirujuk ke rumah sakit di Arab Saudi yang memiliki peralatan medis lebih lengkap dan lebih canggih.

"Hal ini dimungkinkan karena BPHI menjalin kerja sama dengan rumah sakit di Arab Saudi," kata Agus, yang juga dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Secara terperinci, Agus menjelaskan, BPHI Makkah memiliki 20 dokter umum dan dokter spesialis serta 62 perawat. Dokter spesialis tersebut terdiri dari: empat spesialis penyakit dalam, empat spesialis paru, dua spesialis penyakit jantung, dua spesialis kedokteran jiwa, satu spesialis saraf, satu spesialis bedah, dan satu spesialis anestesi.

Dalam operasionalnya, BPHI juga didukung oleh 14 ambulans. Dari jumlah itu, sebanyak empat ambulans ditempatkan di BPHI dan 10 lainnya disiagakan di tiap sektor. Khusus pada masa Armina (Arafah-Mina), kesiagaan BPHI akan ditingkatkan, antara lain, dengan menambah tenaga dokter spesialis yang akan tiba pada 20 September. "Insya Allah untuk tenaga kesehatan cukup."

Untuk merawat pasien, BPHI menyediakan 160 tempat tidur yang terbagi di sejumlah ruang, yakni ruang observasi UGD, ruang pelayanan rawat inap jamaah laki-laki dan perempuan, pasien jiwa laki-laki dan perempuan, ruang ICU, dan ruang obeservasi.

Terkait  ketersediaan obat-obatan, Agus juga menyatakan siap. "Insya Allah untuk-obat-obatan secara umum sudah siap. Bahkan, obat yang sempat tertahan di Bandara Jeddah sebanyak enam ton itu yang hanya merupakan obat tambahan, sekarang sudah sampai semua," kata dia.

Dia juga menjamin, obat-obatan di BPHI berkualitas bagus. "Jadi, untuk SDM, peralatan, dan obat-obatan sudah siap semua."  rep:neni ridarineni ed: wachidah handasah

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement