JAKARTA -Mabes Polri mengklaim sudah melakukan upaya maksimal untuk menindak pihak-pihak yang mencoba merugikan tenaga kerja Indonesia (TKI). Saat ini, polisi, KPK, dan UKP4 sedang membenahi permasalahan yang sering dialami para TKI.
"Sudah lama Polri menindak segala bentuk penyimpangan yang terjadi. Termasuk, dari pemerasan sampai terjadinya pembunuhan itu, kami sudah melakukan upaya penegakan hukum," kata Kapolri Jen deral Sutarman di Jakarta, Jumat (12/9).
Mengenai permasalahan TKI, Sutarman berpendapat, bukan hanya masalah hukumnya yang harus diperbaiki. Akan tetapi, seharusnya pemerintah daerah sebagai pengirim TKI terbanyak harus sudah siap dengan segala sesuatunya.
Untuk itu, Sutarman berpendapat, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terhadap TKI, untuk masalah pengawasannya harus diambil alih oleh negara. Sehingga, sebelum berangkat bekerja ke luar negeri, TKI bisa diberikan pelatihan dan pendidikan gratis.
"Jadi, saat kita akan kirim TKI di perusahaan, minimal dia ngerti keterampilan di perusahaan itu,"katanya.
Pada saat dikirim bekerja keluar negeri, TKI itu bisa berkomunikasi dengan orang-orang di perusahaan itu. Sehingga, semua pekerjaan yang menjadi tanggung jawab TKI bisa dikerjakan sesuai keinginan pasar.
"Tapi, kalau bahasa saja tidak bisa, kemudian keterampilannya gak bisa, tentu digebukin terus. Kami menjadi korban," katanya.
Sementara itu, rencana penutupan Balai Pelayanan Kepulangan Tenaga Kerja Indonesia (BPKTKI)di Selapajang, Tangerang, disesalkan warga setempat. Penutupan balai yang dikenal dengan sebutan terminal khusus TKI itu akan diprotes jika ditutup.
"Karena, ratusan orang yang ada di sini (BPKTKI) gakbisa kerja lagi," keluh petugas keamanan BPKTKI kepada Republika, Kamis malam (11/9).
Petugas itu juga mengancam akan mengerahkan masa untuk menentang penutupan balai yang menjadi mata pencaharian sehari-hari bagi warga setempat. "Kita kompakan saja sebelum ditutup, kita bongkar saja gedung ini. Buat apa ada gedung kalau gak dipake?"katanya dengan nada tinggi.
Sementara, pihak keamanan lain yang sudah bekerja selama berdi rinya gedung BPKTKI itu menyesalkan jika kantornya tempat bekerja di tutup. Menurutnya, petugas keamanan balai banyak memiliki peran saat proses awal pembangunan ba lai di bawah BNP2TKI itu. "Kita yang ngurugtanahnya ini," ceritanya.
Petugas keamanan yang tidak mau disebut namanya itu mempertanyakan alasan BPKTI ditutup.Padahal, KPK dan Polri saat sidak di Bandara Soekarno-Hatta tidak menemukan pemeras terhadap TKI di kantor BPKTKI. "Yang disidak terminal dua Bandara SoekarnoHatta, kokyang ditutup di sini (BPKTKI)? Di sini gakada preman," katanya. rep:c62, ed:muhammad hafil