Kamis 17 Jul 2014 13:00 WIB

Warung Dadakan Mulai Ramaikan Pantura

Red:

INDRAMAYU — Arus mudik Lebaran 2014 sudah di depan mata. Ratusan warga di jalur mudik pantai utara (pantura) Indramayu pun bersiap mendirikan warung dadakan untuk menyambut para pemudik.

Berdasarkan pantauan Republika, warung dadakan itu didirikan di jalur pantura Indramayu mulai Sukra (perbatasan Subang - Indramayu) hingga Sukagumiwang (perbatasan Indramayu - Cirebon). Warung dadakan tersebut terbuat dari bambu, kayu, dan terpal. Tak lupa, para pedagang menyiapkan tikar agar pemudik yang mampir ke warung mereka bisa beristirahat.

Warung dadakan tersebut bersifat tidak permanen. Jika menjelang arus mudik, warung itu didirikan di kiri jalan dari arah Jakarta menuju Cirebon. Sedangkan saat arus balik, warung dipindahkan ke jalur seberangnya. "Selama arus mudik dan balik, kami buka 24 jam untuk melayani para pemudik," ujar Otong, pemilik warung dadakan, Rabu (16/7).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Foto:Yudhi Mahatma/antara

Warung Dadakan Pantura-Cirebon.

Otong mengatakan, di warungnya tersedia makanan dan minuman ringan bagi pemudik. Di antaranya, mi instan, wafer, biskuit, kopi, teh, minuman jus kemasan, hingga es kelapa muda.

Ia mengaku hanya berjualan saat arus mudik dan balik Lebaran. Sedangkan, pada hari biasa ia bekerja sebagai buruh tani.

Selain warung dadakan, keberadaan pasar tumpah di jalur pantura Cirebon-Indramayu juga banyak. Namun, kehadiran pasar tumpah ini menjadi biang kemacetan saat arus mudik maupun balik. Untuk mengatasi hal itu, jajaran kepolisian membentuk pagar betis maupun pengalihan arus lalu lintas.

Kapolres Cirebon AKBP Irman Sugema menjelaskan, akan menerjunkan anggotanya untuk berjaga agar tidak ada pedagang di bahu jalan. Selain itu, untuk membantu menyeberangkan pembeli secara berkelompok. "Para petugas diterjunkan sebelum pasar beroperasi," kata Irman.

Pasar tumpah jalur pantura Kabupaten Cirebon, yakni Pasar Tegalgubug, Pasar Minggu Palimanan, Pasar Pasalaran, Pasar Kue Weru, Pasar Mundu, dan Pasar Gebang.

Irman menambahkan, sudah melakukan pendekatan ke sejumlah tokoh masyarakat setempat.

Ia juga mengungkapkan, pihaknya pun mengalihkan arus kendaraan ke jalur alternatif saat jalur utama mengalami kemacetan parah. Khusus untuk Pasar Tegalgubug, jika terjadi kemacetan di depan pasar itu maka kendaraan dialihkan ke jalur alternatif Bunder - Jenun-Arjawinangun.

Hal serupa juga dilakukan jajaran Polres Indramayu untuk mengantisipasi kemacetan di jalur pantura Indramayu. "Kami menyiapkan pola pagar betis untuk menjaga kelancaran lalu lintas di depan pasar tumpah," ujar Kapolres Indramayu, AKBP Wahyu Bintono. Adapun pasar tumpah di sepanjang jalur pantura Indramayu, di antaranya Pasar Sukra, Pasar Patrol, Pasar Bugel, Pasar Eretan Wetan, Pasar Parean, Pasar Cilet, Pasar Bangkir, Pasar Jatibarang, dan Pasar Karangampel.

Selain itu, untuk menjamin keselamatan pemudik, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Sukabumi menggelar pemeriksaan kelayakan armada bus angkutan Lebaran. "Pemeriksaan dilakukan pada H-7 Lebaran," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Terminal Sudirman Dishub Kota Sukabumi, Imran Wardhani, Rabu.

Pemeriksaan yang dilakukan terkait sistem penerangan, rem, rangka, bodi, dan suspensi. Imran mengatakan, pemeriksaan itu bertujuan meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat. Khususnya, dalam upaya mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas yang diakibatkan armada bus yang tidak layak jalan.

Jika armada bus dinilai layak jalan, Dishub memberikan sertifikat lolos uji kelayakan jalan. Sebaliknya, bila tidak memenuhi persyaratan maka pemilik bus diminta segera melakukan perbaikan armada. "Bila tidak dihiraukan maka Dishub memberikan sanksi tegas," ujarnya. rep:riga nurul iman/lilis handayani ed: andi nur aminah

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement