Setiap tahun, banyak warga Hindu di India ikut berpuasa pada Ramadhan. Menurut mereka, puasa tak hanya bermakna khusus bagi umat Islam, tapi juga pemeluk Hindu.
"Sudah 14 tahun terakhir saya ikut puasa Ramadhan dan itu memberi saya kekuatan batin," kata Sunil Shrivastava, warga Kota Vidisha di India bagian tengah, seperti dikutip dari Onislam, Senin (21/7). Ia menjelaskan, berpuasa juga menunjukkan solidaritasnya kepada rekan Muslim.
"Teman saya seorang Muslim yang taat. Dia menginspirasi saya untuk berpuasa demi menghormatinya. Hanya saja, setelah sehari puasa, saya merasa lebih baik dan akhirnya terus berpuasa selama Ramadhan," jelasnya. Hingga kini, keluarga Sunil tak pernah menentang keputusannya, bahkan mendukung.
Hal yang sama juga dilakukan Mehul Kumar, penduduk Kabupaten Raisen di India bagian tengah. Dia mengaku, Ramadhan membuatnya lebih disiplin. Sudah sejak sembilan tahun lalu ia turut berpuasa. "Awalnya, saya berpuasa selama beberapa hari pada bulan Ramadhan, tetapi saya tak merasa lapar, malah mampu menemukan kekuatan batin saya. Maka, saya pun terus puasa setiap tahun," ujarnya. Kini, anaknya yang berusia 17 tahun juga sudah mulai ikut puasa.
Jumlah umat Hindu yang ikut puasa semakin bertambah setiap hari. Mereka menganggap puasa sangat menguntungkan. Anil Tiwari bahkan mengaku sudah berpuasa bersama istrinya sejak 11 tahun terakhir. "Puasa merupakan waktu tepat untuk berolahraga, menahan diri, dan mengingat orang miskin yang sulit mendapat makanan," katanya.
Selain itu, setiap tahun umat Hindu, baik secara organisasi atau pribadi, sering menyelenggarakan acara buka puasa khusus untuk para Muslim. Menurut Surendra Nath Singh, polisi lokal di Bhopal, mereka ingin menjadi bagian dari ibadah umat Islam.
Saat pemilu, banyak partai politik dan politikus yang mengadakan buka puasa bersama demi mendapat dukungan dari Muslim di India. Dalam beberapa tahun terakhir, buka puasa memang telah menjadi urusan besar bagi banyak orang Hindu, bahkan sudah menjadi bagian dari kalender tahunan mereka.
"Bagi kami, tradisi ini telah berlangsung selama bertahun-tahun. Ayah kami digunakan untuk mengirim makanan ke masjid selama Ramadhan," kata Akshat Jain yang keluarganya telah mengirimkan makanan untuk buka puasa masjid selama bertahun-tahun. Ia merasa harus terus melakukan tradisi tersebut, demi kerukunan antaragama.
Di Jakarta, Kedutaan Besar Indian untuk Indonesia juga menggelar buka puasa pada Senin (14/7). Duta Besar India untuk Indonesia Gurjit Singh mengatakan, Muslim di India berpuasa dengan cara yang sama, seperti di Indonesia.
Sekitar 170 juta orang dari 1,2 miliar penduduk India merupakan Muslim. Mereka tinggal menyebar di seluruh India.
"Saat tiba waktu berbuka puasa, seluruh komunitas berkumpul dan merayakannya bersama. Perayaan besar juga dilakukan saat Idul Fitri tiba, sama seperti di Indonesia," ujarnya saat berbincang dengan Republika usai berbuka.
Hal yang membedakan, yaitu India hanya mempunyai satu zona waktu. Berbeda dengan Indonesia yang memiliki tiga zona waktu. Hal ini memungkinkan Muslim India santap sahur dan berbuka puasa secara serentak.
Di beberapa wilayah, Muslim India juga harus berjuang saat berpuasa. Sebab, suhu udara mencapai 45 derajat Celsius. Persoalan lain yang dihadapi Muslim India pada Ramadhan ini, yaitu meningkatnya harga-harga kebutuhan, seperti sayuran, buah, dan sejumlah item lain. rep: c91/ani nursalikah ed: teguh firmansyah